TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dilanjutkan, 29 Korban Belum Ditemukan

Reporter: Farhan
Editor: AY
Minggu, 06 Juli 2025 | 08:33 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

BALI - Hari ketiga operasi pencarian di Selat Bali, Tim SAR belum juga menemukan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya, kapal naas yang karam Rabu (2/7/2025) malam lalu. Sebanyak 29 korban masih dinyatakan hilang.

 

Sabtu (5/7/2025) pagi, suasana Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang sibuk dengan aktivitas tim SAR. Armada laut, udara, hingga penyelam disiagakan penuh. Basarnas bersama TNI AL, Polairud, Disnav Benoa, dan relawan selam lokal bahu-membahu melakukan pencarian.

 

Cuaca di lokasi pencarian terpantau mendukung. Kecepatan angin sekitar 7 knot dan arus laut dari selatan ke utara. Kondisi ini dimanfaatkan tim SAR untuk memperluas pencarian. Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya mengakui, hingga hari ketiga tim belum menemukan bangkai atau puing kapal. Salah satu strategi utama adalah penyisiran dasar laut menggunakan kapal berteknologi sonar canggih.

 

Kami sudah menggunakan sonar untuk menyisir dasar laut. Dari 10 jalur yang direncanakan, baru empat jalur yang berhasil kami lalui hingga sore ini,” ujar Sidakarya dalam konferensi pers di Gilimanuk, Sabtu (5/7/2025).

 

Alat andalan tim adalah kapal Manik Emas milik Distrik Navigasi Benoa. Kapal ini dilengkapi Multi Beam Echosounder 240. Teknologi sonar canggih yang bisa memindai kontur dasar laut untuk mendeteksi puing kapal.

 

Selain Manik Emas, sejumlah kapal lain juga diterjunkan. Yaitu RIB 01 Jembrana, RIB 04 Buleleng, KN 49 KPLP Gilimanuk, dan KP Tanjung Rening Polairud Jembrana. Kapal-kapal itu bergantian menyisir perairan sekitar Pantai Pebuahan, lokasi ditemukannya beberapa jenazah korban.

 

Mudah-mudahan posisi kapal segera terdeteksi. Kalau titiknya sudah jelas, tim penyelam bisa langsung turun,” harap Nyoman Sidakarya.

 

Basarnas menegaskan, sesuai UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, operasi SAR bisa berlangsung maksimal tujuh hari. Namun jika bangkai kapal atau korban belum ditemukan, operasi bisa diperpanjang. “Kami tidak menentukan batasan pasti. Kalau sebelum hari ketujuh sudah ditemukan, pencarian akan ditutup,” kata Sidakarya.

 

Dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Deputi Operasi Basarnas Ribut Eko Suyanto menegaskan pencarian pada Sabtu (5/7/2025) diperluas ke arah selatan, mengikuti arus bawah laut. “Tim SAR memperluas area pencarian dari sisi Jembrana maupun Ketapang. Fokus kami tetap pada fix datum (titik terakhir kapal sebelum tenggelam),” jelas Ribut.

 

Di hari yang sama, 19 penyelam dari TNI AL, Polri, Basarnas, dan komunitas selam melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Blambangan. Mereka bersiap melakukan operasi bawah air di lokasi dengan kedalaman 50–56 meter.

 

Ahli Madya Pencarian dan Pertolongan Basarnas Mohammad Arifin mengatakan, pemeriksaan ini untuk memastikan penyelam dalam kondisi fit. “Keselamatan penyelam prioritas. Kedalaman lautnya dalam, kondisi arus juga harus diperhatikan. Karena itu semua penyelam diperiksa kesehatannya dulu,” ujar Arifin.

 

Dia menjelaskan, para penyelam akan diterjunkan setelah posisi bangkai kapal berhasil diidentifikasi oleh sonar. Proses pencarian ini sangat bergantung cuaca dan arus bawah laut. “Setelah titiknya jelas dan aman untuk menyelam, tim akan turun,” ucapnya.

 

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, Pemerintah memberikan perhatian penuh terhadap para penyintas.

 

Saya menginstruksikan agar para penyintas mendapatkan penanganan terbaik, baik secara medis maupun psikologis. Kita tidak akan berhenti sampai seluruh korban ditemukan. Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan yang tidak boleh berhenti di tengah jalan,” kata Menhub, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025)

 

Data posko SAR di Pelabuhan Ketapang hingga Sabtu sore menyebutkan 30 orang sudah ditemukan selamat, enam orang meninggal dunia, dan 29 lainnya masih hilang.

 

Sebagai pengingat saja, KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal, dan 22 unit kendaraan tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam sekitar pukul 23.35 WIB.

Komentar:
ePaper Edisi 07 Juli 2025
Berita Populer
02
Piala Dunia Antarklub 2025

Olahraga | 1 hari yang lalu

03
05
06
Diogo Jota Dimakamkan Diantar Pemain Juventus

Olahraga | 16 jam yang lalu

07
Ucapan Duka Cita Untuk Iran Terus Mengalir

Nasional | 1 hari yang lalu

08
Damkar Kota Tangsel Perkuat Integritas

TangselCity | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit