Hari Pertama Sekolah
Gerakan Ayah Mengantar Anak Simbol Pembaruan Pengasuhan

JAKARTA - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong keterlibatan lebih besar para ayah dalam pengasuhan anak.
Salah satunya, melalui Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Mendukbangga/Kepala BKKBN Nomor 7 Tahun 2025.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji mengatakan, gerakan ini bertujuan membangun kedekatan emosional antara ayah dan anak. Keterlibatan ayah, memberikan pengaruh positif terhadap kepercayaan diri dan kesiapan anak dalam menjalani proses pendidikan.
“Gerakan ini menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia, dari yang sebelumnya terfokus pada peran ibu, menjadi lebih kolaboratif dan setara,” ujar Wihaji dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).
Gerakan ini menyasar anak-anak dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Selain aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN, Wihaji juga mengajak masyarakat luas turut mengedukasi lingkungan sekitar agar berpartisipasi dalam gerakan ini.
Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah merupakan bagian dari program Sekolah Bersama Ayah (Sebaya), yang termasuk dalam inisiatif Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Program lainnya dalam GATI mencakup layanan konseling Siap Nikah dan Satyagatra, Konsorsium Penggiat dan Komunitas Ayah Teladan (Kompak Tekan), serta Desa/Kelurahan Ayah Teladan (Debat) yang diimplementasikan di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Regulasi pendukung lainnya juga telah diterbitkan, termasuk Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah Anak pada Tahun Ajaran 2025/2026.
Mantan Bupati Batang, Jawa Tengah itu menegaskan, peran ayah dalam pengasuhan sangat penting, tidak hanya sebagai pencari nafkah, melainkan juga sebagai pendidik, pelindung, panutan, dan teman bermain bagi anak. Keterlibatan aktif ayah, memiliki dampak positif terhadap perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak.
“Peran ayah sebagai pelindung, pendamping, dan pemberi rasa aman akan mendorong anak merasa percaya diri dan nyaman dalam menjelajahi lingkungan barunya,” katanya.
Politisi Partai Golkar itu menambahkan, ayah juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai positif, serta menciptakan pola pengasuhan yang seimbang bersama ibu di dalam keluarga. “Dengan keterlibatan aktif ayah, turut membantu menciptakan generasi yang kuat, berkarakter, dan berdaya,” ucapnya
Sementara itu di tingkat daerah, Pemerintah Kota Lhokseumawe Aceh memberikan dukungan terhadap gerakan ini melalui Surat Edaran Wali Kota Lhokseumawe Nomor 362/3270/2025.
Dalam kebijakan tersebut, ASN dan pegawai non-ASN yang memiliki anak baru masuk PAUD hingga SMA kelas 1 diberi kelonggaran jam masuk kantor hingga pukul 10.00 WIB untuk mengantar anak mereka ke sekolah.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 12 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu