Kejari Tangsel Pulihkan Keuangan Negara Hingga Puluhan Miliar

SERPONG-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang Selatan mencatat kinerja impresif sepanjang triwulan kedua tahun 2025. Dalam momentum Hari Bhakti Adhyaksa ke-65, Kejari Tangsel memaparkan capaian pemulihan keuangan negara yang mencapai angka fantastis yakni, hingga puluhan miliar rupiah.

 

Kepala Kejari Tangsel, Apsari Dewi menjelaskan, bahwa capaian tersebut berasal dari berbagai bidang penanganan perkara, baik pidana umum, pidana khusus, hingga perdata dan tata usaha negara. Salah satu komponen terbesar dari pemulihan keuangan negara berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sudah mencapai Rp 1 miliar pada awal triwulan kedua.

 

“Jika digabungkan dengan hasil dari perkara pidana dan lainnya, totalnya mencapai sekitar Rp 4 miliar. Capaian ini melebihi target karena kami tidak hanya berfokus pada proses hukum, tetapi juga berupaya maksimal mengembalikan kerugian keuangan negara,” ungkap Apsari, Kamis (24/7).

 

Selain dari PNBP, Kejari Tangsel juga mencatatkan pemulihan signifikan melalui Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun). Pada periode yang sama, bidang ini berhasil memulihkan keuangan negara senilai Rp 3,4 miliar.

 

Tak hanya itu, Kejari Tangsel juga berhasil menyelamatkan tiga aset negara berupa lahan seluas ribuan meter persegi yang tersebar di wilayah Tangsel. Dengan estimasi harga tanah di kota ini, nilai penyelamatan aset tersebut diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.

 

“Kami berhasil menyelamatkan aset strategis milik negara. Jika dihitung dengan nilai pasar tanah saat ini, nilainya sangat besar dan tentunya sangat berarti untuk kas negara maupun aset pemerintah,” jelasnya. 

 

Capaian luar biasa juga datang dari Bidang Pidana Umum (Pidum), yang mencatat kinerja melebihi target. Di antaranya, perkara terkait obat-obatan sebanyak 11 Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP), dengan sembilan berkas tahap satu, 11 perkara masuk tahap tuntutan, dan 17 perkara telah dieksekusi.

 

Sementara, untuk kasus narkotika, jumlahnya jauh lebih tinggi. Kejari mencatat sebanyak 107 SPDP, 103 berkas tahap satu, 142 penuntutan, dan 163 eksekusi. Jumlah total SPDP yang ditangani Bidang Pidum mencapai 487, dengan total eksekusi perkara sebanyak 344.

 

“Ini menunjukkan bahwa kami tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga terus mendorong proses hukum berjalan efektif dari awal penyidikan hingga eksekusi,” ujarnya. 

 

Untuk Bidang Pidana Khusus (Pidsus), Apsari Dewi menyampaikan, bahwa saat ini ada tiga perkara yang masih dalam tahap penyelidikan. Tiga perkara lainnya sudah masuk tahap penyidikan, serta lima perkara berada dalam tahap penuntutan.

 

Kinerja seluruh bidang tersebut menjadi bukti komitmen Kejari Tangsel dalam menegakkan hukum secara profesional, transparan, dan berorientasi pada pemulihan aset serta keuangan negara.

 

Dengan berbagai capaian tersebut, Kejari Tangsel mengukuhkan perannya tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai penjaga aset dan keuangan negara. “Ini merupakan komitmen kami untuk terus hadir dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, khususnya masyarakat Kota Tangsel,” pungkasnya