Cadillac Tim Pendatang Baru Di Formula 1

INGGRIS - Ajang Formula 1 bakal makin seksi dan kompetitif. Bukan karena rivalitas lama Red Bull vs Ferrari, tapi karena ada pemain baru yang siap bikin berlaga di grid: Cadillac!
Ya, pabrikan asal Amerika Serikat itu akhirnya resmi gabung F1 mulai musim 2026. Bukan sebagai sponsor. Bukan juga sebagai tim cadangan, tapi pemain utama.
Kedatangan Cadillac bukan kaleng-kaleng. Tim ini membawa duit jumbo, strategi nekat, dan ambisi selangit.
Alih-alih khawatir, bos McLaren Zak Brown justru happy. Menurutnya, kehadiran Cadillac bakal bikin Formula 1 makin seksi secara komersial dan kompetitif.
“Dengan makin banyaknya balapan di Amerika, masuknya Cadillac jelas langkah jitu. Mereka bakal bawa sponsor baru, pasukan baru, fans baru. Ujung-ujungnya? Cuan buat semua,” kata Brown saat di Grand Prix Hungaria, seperti dikutip dari ESPN, kemarin.
Cadillac akan menjadi tim ke-11 di grid. Mereka dapat lampu hijau dari FIA setelah proses seleksi panjang selama 764 hari, alias lebih dari dua tahun!
Sebelumnya Cadillac sempat ditolak karena dikhawatirkan mengganggu distribusi pendapatan tim-tim lama.
Tapi sekarang? Cadillac malah jadi ancaman baru yang disambut meriah. Bahkan sudah bangun markas di Silverstone, Inggris, jantungnya dunia Formula 1.
Di situlah Cadillac mengintai, membajak personel dari tim rival, dan menyiapkan amunisi buat perang besar 2026 nanti.
Sumber daya mereka? Gede banget. Disokong General Motors dan didanai oleh TWG Global, perusahaan milik taipan Mark Walter yang punya kekayaan bersih mencapai US$ 12,5 miliar atau sekitar Rp200 triliun. Kalau soal modal, Cadillac sudah menang start duluan.
Jadi, jangan remehkan Cadillac. Mereka bukan tim pelengkap penderita di grid. Hingga Juli 2025, Cadillac sudah merekrut dua pertiga dari target 600 personel. Artinya, struktur sudah mulai matang. Mereka bukan lagi “tim baru yang belajar”. Mereka datang untuk mengacak-acak papan klasemen.
Brown menilai, kalau ada stafnya yang hengkang ke Cadillac, itu bukan bencana. Malah jadi bahan introspeksi. “Kalau orang lebih pilih pindah ke tim rival, ya berarti kita yang harus berbenah. Itulah dinamika dunia balap,” ucapnya enteng.
Kehadiran Cadillac juga memperkuat cengkraman Formula 1 di pasar Amerika. Dengan tiga Grand Prix digelar di AS, langkah ini jadi sinyal bahwa Negeri Paman Sam makin haus akan adrenalin F1.
Cadillac datang membawa bendera Amerika dengan penuh gaya dan gempuran.
Brown percaya, ini bukan sekadar ekspansi. Ini adalah revolusi.
Bukan cuma Cadillac yang untung. Seluruh ekosistem F1 bakal kecipratan efek domino dari investasi mereka,” tandasnya.
Duit tumpah. Kru berpindah. Sponsor berdatangan. Fans makin meledak. Cadillac belum sekalipun memutari sirkuit F1, tapi mereka sudah bikin geger paddock.
Kalau ini baru permulaan, bisa dibayangkan seperti apa musim 2026 nanti.
Formula 1 bukan cuma soal siapa tercepat. Tapi siapa paling siap. Dan Cadillac tampaknya sedang menuju ke sana.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu