TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Ricuh! Kantor Dirusak, Mobil Dibakar Massa Demo Tuntut Bupati Pati Mundur

Reporter & Editor : AY
Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:33 WIB
Mobil dibakar oleh masa demo. Foto : Ist
Mobil dibakar oleh masa demo. Foto : Ist

JAWA TENGAH - Aksi unjuk rasa warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo, berakhir ricuh pada Rabu (13/8/2025). Demo yang awalnya berjalan tertib itu berubah panas, memicu aksi anarkis berupa perusakan fasilitas dan pembakaran mobil.

 

Sejak pagi, massa sudah berkumpul di sekitar kompleks Pendopo Kabupaten Pati di Jalan Tombronegoro. Mereka memprotes kebijakan Pemkab menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. 

 

Meski kenaikan itu disebut tidak berlaku merata dan ada objek pajak yang naik hanya 50 persen, amarah warga telanjur tersulut.

 

Kericuhan mulai pecah sekitar pukul 11.30 WIB. Awalnya, massa melempar botol air mineral ke arah aparat yang berjaga. Lemparan itu berlanjut ke benda-benda lain yang berpotensi membahayakan. Petugas yang sejak awal mencoba meredam emosi massa akhirnya menembakkan gas air mata.

 

Gas air mata membuat sebagian massa bubar. Namun, kelompok lain justru melanjutkan aksi dengan merusak bangunan milik Pemkab Pati di kompleks pendopo. Kaca jendela kantor retak dan pecah berserakan.

 

Tak berhenti di situ, sebuah mobil ditemukan terbakar di Jalan Dokter Wahidin Pati. Posisi mobil sudah terbalik saat api melalap habis bodinya. Warga menduga mobil itu milik aparat yang tengah mengamankan lokasi.

 

Selain kerusakan fasilitas, beredar kabar ada korban meninggal dalam kericuhan ini. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait kebenaran informasi tersebut.

 

Aksi ini bermula dari pernyataan Bupati Sudewo yang dianggap merendahkan warga. Ia menantang warga yang tidak setuju dengan kebijakannya untuk melakukan demonstrasi, baik 5.000 orang maupun 50.000 orang. 

 

Ucapan itu memicu reaksi warga, bahkan aksi donasi dengan menumpuk puluhan kardus air mineral di trotoar depan pendopo diikuti banyak pihak.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit