TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Hari Pertama MPLS Sekolah Rakyat di Tangsel: Awal Perjalanan 150 Anak Menuju Masa Depan

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Jumat, 15 Agustus 2025 | 19:17 WIB
MPLS yang sekaligus juga menjadi momen awal operasional sekolah rakyat ini, dihadiri langsung oleh Gubernur Banten, Andra Soni, Jumat (15/8). (tangselpos.id/rmn)
MPLS yang sekaligus juga menjadi momen awal operasional sekolah rakyat ini, dihadiri langsung oleh Gubernur Banten, Andra Soni, Jumat (15/8). (tangselpos.id/rmn)

SERPONG UTARA – Hari ini menjadi momen bersejarah bagi 150 siswa terpilih yang kini resmi menjadi bagian dari Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dengan semangat dan harapan baru, mereka mengikuti hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah gratis yang dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga prasejahtera.

 

MPLS yang sekaligus juga menjadi momen awal operasional sekolah rakyat ini, dihadiri langsung oleh Gubernur Banten, Andra Soni, Jumat (15/8). 

 

Dalam sambutannya, Andra mengaku memiliki kisah masa kecil yang serupa dengan para siswa.

 

“Seandainya Sekolah Rakyat ini sudah ada ketika saya bersekolah dulu, mungkin saya juga akan menjadi salah satu pesertanya. Saya pernah terlambat membayar biaya sekolah, minder karena berasal dari keluarga kurang mampu, namun pendidikan mengubah hidup saya,” ungkapnya.

 

Andra Soni menegaskan, SRMA 33 adalah wujud nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. 

 

Tidak hanya biaya pendidikan yang ditanggung penuh, para siswa juga mendapat fasilitas lengkap, seperti tempat tinggal, pakaian, makan, perlengkapan sekolah, hingga layanan kesehatan.

 

“Sekarang orang tua kalian bertambah, ada Bapak Prabowo yang menjadi orang tua kalian juga. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Bukan garis keturunan yang menentukan masa depan, tapi kerja keras dan pendidikan,” pesannya.

 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan turut hadir menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan provinsi atas berdirinya SRMA 33.

 

“Langkah ini sangat berarti, terutama bagi anak-anak di Desil 1 dan 2 data Kementerian Sosial. Di sini, kalian tidak hanya dibekali ilmu akademis, tapi juga karakter, keterampilan hidup, dan akhlak mulia,” ujarnya.

 

Dari 150 siswa yang memulai MPLS hari ini, 17 di antaranya berasal dari Kota Tangerang Selatan, sementara sisanya datang dari berbagai kabupaten/kota lain di Provinsi Banten. 

 

Program ini diharapkan menjadi awal dari perubahan hidup, membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah, dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.

 

Lebih lanjut, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas 33 Kota Tangsel, Gina Intana Dewi menuturkan, siswanya terdiri 150 orang dengan rincian 80 perempuan dan 70 laki-laki. 

 

Selain menyediakan guru yang profesional, sekolah rakyat ini juga memiliki 13 orang wali asuh. 

 

"Serta 2 Wali Asrama. Satu Wali Asuh bertanggung jawab terhadap 12-13 siswa. Untuk wali asrama masing-masing bertanggung jawab untuk asrama laki-laki dan perempuan," paparnya.

Sementara itu, para siswa juga disediakan asrama dengan kapasitas 4 orang. 

 

"Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh SRMA 33 Tangerang Selatan, yaitu 6 ruang kelas, 3 laboratorium, kamar siswa, kamar guru dan tenaga pendidik, perpustakaan, dapur, ruang makan, aula, unit Kesehatan siswa, ruang guru, ruang bimbingan konseling, ruang ibadah, dan lapangan olahraga," lanjutnya. 

 

Gina menerangkan, kurikulum mengacu pada standar nasional Kemendikdasmen ditambah dengan pendidikan karakter.

 

"Yang menguatkan pada nilai kepemimpinan, spiritualitas, cinta tanah air, dan komunikasi. Sehingga tidak hanya menghasilkan lulusan yang unggul dalam akademik saja, tapi juga nilai akhlak, karakter kepemimpinan, penguasaan bahasa dan entrepeneurship," terangnya.

 

 

Pantauan di lokasi, ratusan siswa tiba ke sekolah dengan diantar oleh orang tuanya. Momen haru pun menyelimuti pembukaan sekolah tersebut. 

 

Selama mereka menempuh pendidikan di sekolah tersebut, para siswa akan berpisah sementara dengan orang tuanya. Mereka akan tinggal di asrama. 

 

Meski kesedihan menyelimuti momen perpisahan itu, namun langkah mereka diikuti dengan semangat dan harapan besar. Melalui pendidikan gratis ini, mayoritas dari mereka ingin mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik lagi.

Komentar:
DLH
Damkar
Perkim
Lebak
ePaper Edisi 15 Agustus 2025
Berita Populer
02
Bupati Dewi Masih Bungkam

Pos Banten | 12 jam yang lalu

04
Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia Pagi Tadi

Selebritis | 11 jam yang lalu

06
Refleksi Kepemimpinan Pati yang Antipati

Opini | 1 hari yang lalu

07
10
Babak Play-off AFC Champions League (ACL) Two

Olahraga | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit