Tim Reformasi Versi Pemerintah dan Polri Semangatnya Sama

JAKARTA - Istana dan Polri sama-sama bikin Tim Reformasi Kepolisian. Kedua tim ini semangatnya sama, yaitu untuk melakukan perbaikan di Korp Bhayangkara.
Tim bentukan polisi bernama Tim Transformasi Reformasi Polri. Berisi 52 orang dengan 47 di antaranya jenderal polisi. Tim ini dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melalui Surat Perintah (Sprin) Nomor: Sprin/2749/IX/TUK.2.1./2025 yang ditandatangani pada 17 September 2025.
Sedangkan tim versi Istana baru akan disahkan pekan depan, setelah Presiden Prabowo Subianto pulang dari Sidang Umum PBB, Amerika Serikat. "Tunggu minggu depan (untuk disahkan), mungkin sekembalinya Pak Presiden. Kurang lebih sekitar sembilan orang," terang Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Mensesneg lalu sedikit membocorkan anggota tim ini. Di antaranya ada mantan Menko Polhukam Mahfud MD dan mantan Kapolri. “Alhamdulillah Pak Mahfud menyampaikan kesediaannya untuk ikut bergabung," ujarnya.
Dia menerangkan, tim bentukan Istana memang berbeda dengan tim bentukan Kapolri. Namun, kedua tim punya semangat yang sama.
Internal kepolisian juga menginisiasi dengan membentuk tim reformasi, kita apresiasi. Semangatnya sebenarnya sama," imbuhnya.
Mahfud membenarkan bersedia masuk tim bentukan Istana. Dia mengaku didatangi Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, Selasa (16/9/2025), dan diminta membantu Presiden Prabowo dalam Tim Reformasi Kepolisian. Kata dia, dalam pertemuan itu, pembicaraan cukup panjang dan membahas banyak hal.
"Intinya, dari diskusi yang panjang, saya menyetujui seluruh rencana Pak Prabowo dan ikut membantu dalam Tim Reformasi Polri," ucap Mahfud, dalam video di akun YouTube Mahfud MD Official, Selasa (23/9/2025).
Rencana sebelumnya, Mahfud akan bertemu Prabowo membahas tim ini, Jumat (19/9/2025). Sayang, rencana batal, lantaran Prabowo ada agenda kenegaraan ke Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Kanada.
Mahfud akan berusaha seoptimal mungkin membantu Presiden dalam mereformasi Polri. Baginya, ini menjadi kontribusi untuk negara.
Soal posisi di tim, Mahfud tak terlalu peduli. "Saya ini orang NU, Ahlussunnah Wal Jamaah. Ada kaidahnya, kalau kau tak mampu kerjakan seluruhnya, jangan tinggalkan seluruhnya, ambil yang bisa," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
Ketua DPR Puan Maharani mengapresiasi keputusan Mahfud mau masuk dalam Tim Reformasi Polri. Dia pun menekankan, semua pihak yang terlibat dalam agenda reformasi kepolisian memiliki semangat yang sama untuk perbaikan bangsa.
"Transformasi dari dalam sampai keluar. Semangatnya sama yakni perbaikan yang sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Puan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Sementara itu, pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah menilai, Tim Transformasi Reformasi Polri yang dibentuk Kapolri bukan bentuk perlawanan terhadap Pemerintah. Sebab, semangat tim ini sama dengan tim bentukan Istana.
Menurut Amir, pembentukan tim oleh Polri atas perintah Presiden Prabowo. Kapolri diminta memetakan secara menyeluruh kondisi internal kepolisian, mencakup institusi, organisasi, manajemen, sumber daya manusia, hingga regulasi.
Jangan keliru tafsir, karena kebijakan Kapolri itu merupakan agenda resmi dari Presiden Prabowo," kata Amir dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).
Dia menambahkan, bentukan Kapolri akan mengidentifikasi persoalan mendasar. Laporan lengkap hasil kerja tim juga akan disampaikan langsung oleh Kapolri kepada Presiden Prabowo.
"Laporan inilah yang akan menjadi dasar Presiden membentuk Komite Reformasi Kepolisian, yang keputusannya akan diumumkan segera setelah beliau tiba di Tanah Air," terang Amir.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu