Pemkot Tangsel Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi Guru Agama Melalui Sertifikasi
Kerjasama Dengan UIN Jakarta

CIPUTAT - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, bertempat di ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Jumat (26/9).
Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Program Pendidikan Guru (PPG) bagi para pendidik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni menjelaskan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menerbitkan surat terkait pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi para pendidik.
"Program ini bertujuan meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru sehingga lebih profesional dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan."ungkapnya.
Berdasarkan data Bidang Pendidikan dan hasil koordinasi dengan Kementerian terkait, jumlah pendidik jenjang TK, SD, dan SMP di Kota Tangerang Selatan mencapai 14.146 orang. Dari jumlah tersebut, 9.840 guru masih belum memiliki sertifikat pendidik, dan 2.462 guru belum memiliki kualifikasi minimal S1.
Padahal, sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan PPG, seorang guru wajib memiliki kualifikasi minimal S1/D4 dan sertifikat pendidik.
Oleh karena itu, pada Tahun Akademik 2025/2026 ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Bidang Pendidikan telah mengalokasikan anggaran untuk mendanai PPG bagi guru-guru yang belum memenuhi kualifikasi tersebut.
"Khususnya, kami bekerja sama dengan UIN Jakarta untuk pelaksanaan program ini dengan rincian: sebanyak 140 guru TK, sebanyak 220 guru SD dan 51 guru SMP, "jelasnya.
Sehingga total guru yang akan mengikuti program PPG tahun ini sebanyak 411 guru.
"Ini merupakan bukti nyata keseriusan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kami berharap, dengan program ini, percepatan pemenuhan guru bersertifikat pendidik dapat segera terwujud, sekaligus mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tangerang Selatan."harapnya.
Selain itu, Dindikbud juga menyiapkan program peningkatan kompetensi guru, khususnya bagi mereka yang belum memenuhi kualifikasi S1. "Kami berharap semakin banyak guru yang bersemangat mengikuti PPG sehingga upaya menyiapkan guru profesional dapat berjalan lebih cepat, lebih merata, dan berkelanjutan."singkatnya.
Akhir kata, kami mengapresiasi kerja sama ini dan berharap Program PPG dapat benar-benar meningkatkan kompetensi profesional para guru sehingga mampu mencetak generasi penerus yang berkarakter, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi.
Ketua DPD Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam AGPAII Kota Tangerang Selatan, Budi Mulia, mengucapkan terima kasih karena Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui anggaran Bidang Pendidikan telah bekerja sama dengan pihak terkait untuk memfasilitasi program PPG bagi seluruh Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Tangerang Selatan.
"Insya Allah pada tahun 2026 program ini juga akan didukung penuh oleh Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan."ungkapnya.
Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan,menjelaskan,Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengapresiasi upaya Bapak/Ibu yang telah menempuh program sertifikasi guru melalui kerja sama antara Pemkot Tangerang Selatan dengan lembaga-lembaga pendidikan seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mitra lainnya.
Pembangunan manusia di Kota Tangerang Selatan terus menunjukkan hasil yang membanggakan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita meningkat dari 83,57 menjadi 84,16 (data terakhir), salah satu yang tertinggi di Provinsi Banten dan berada di atas rata-rata nasional. Capaian ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan dan program pendidikan yang kita jalankan.
Hingga tahun 2025, sejumlah capaian pendidikan telah dirasakan masyarakat, antara lain:
• Bantuan pendidikan tugas akhir S1 bagi 834 guru dan mahasiswa.
• Beasiswa S1 bagi guru keagamaan sebanyak 715 orang.
• Insentif guru, kepala sekolah non-ASN, dan operator sekolah sebanyak 5.775 orang.
• Bantuan pendidikan bagi siswa tahfiz Al-Qur’an jenjang PAUD, SD, dan SMP sebanyak 600 siswa setiap tahun.
• Bantuan pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu jenjang PAUD, SD, dan SMP sebanyak 4.000 siswa per tahun, yang langsung ditransfer untuk kebutuhan sekolah seperti seragam dan sepatu.
• Beasiswa bagi siswa yang melanjutkan ke SMP swasta sebanyak 5.000 siswa setiap tahun.
"Semua ini adalah bukti bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan senantiasa hadir dan berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun, kita tidak boleh berhenti di sini. Tantangan ke depan semakin besar, sehingga kita harus terus melangkah."ungkapnya.
Visi RPJMD Kota Tangerang Selatan 2025–2029 adalah “Kota Tangerang Selatan Unggul, Inovatif, dan Kolaboratif Menuju Kota Lestari”. Kata “kolaboratif” di sini menegaskan bahwa Pemkot tidak bisa membangun kota ini sendirian.
"Kita membutuhkan Bapak/Ibu sekalian, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lembaga pendidikan, organisasi guru, dan Kementerian Agama. Kolaborasi inilah yang kita wujudkan hari ini melalui program sertifikasi guru."jelasnya.
Bapak Wali Kota dan dirinya meyakini bahwa kunci kemajuan SDM Tangerang Selatan adalah kesejahteraan dan profesionalisme guru. Jika guru sejahtera, dilatih, dan disertifikasi, Insya Allah SDM Tangerang Selatan akan lebih unggul dibandingkan daerah lain.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 12 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu