TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Evaluasi & Investigasi Digeber

Menko Pangan Beberkan Poin Penting Rakor MBG, SPPG Bermasalah Ditutup Sementara

Reporter & Editor : AY
Minggu, 28 September 2025 | 17:53 WIB
Menko Pangan Zulkifli Hasan (no 6 dari kiri) saat memimpin rapat. Foto : Ist
Menko Pangan Zulkifli Hasan (no 6 dari kiri) saat memimpin rapat. Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan poin-poin penting hasil Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat perbaikan dan penguatan tata kelola di Badan Agus Nasional (BGN), menyusul maraknya kasus dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di berbagai wilayah Indonesia.

 

Dalam arahannya, kata Zulhas, Presiden Prabowo Subianto memastikan keselamatan anak Indonesia adalah prioritas utama. Insiden bukan sekadar angka. Tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus. 

 

"Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah akan ditutup sementara, dilakukan evaluasi dan investigasi," kata Zulhas dalam Konferensi Pers Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Pada Program Prioritas MBG, yang ditayangkan melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Minggu (28/9/2025).

 

Rapat ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, Wakil Mendikdasmen Fajar Riza Ul Haq.

 

Zulhas menjelaskan, salah satu poin evaluasi utama terkait MBG adalah mengenai kedisiplinan, kualitas, kemampuan juru masak. Tidak hanya di tempat yang ada kejadian, tetapi juga di seluruh SPPG.

 

Selain itu, seluruh SPPG juga diwajibkan untuk melakukan sterilisasi pada seluruh alat makan. Proses sanitasi harus diperbaiki, terutama yang menyangkut kualitas air dan alur limbah.

 

"Itu antara lain. Semua dievaluasi dan diinvestigasi. Kualitas air dan alur limbah mendapat perhatian," ujar Zulhas.

 

Selain itu, semua kementerian dan lembaga dan pemangku kepentingan MBG, termasuk Pemerintah Daerah, juga harus ikut dan aktif dalam proses perbaikan. Aktif melakukan pengawasan.

 

Kami juga sudah meminta Menteri Kesehatan untuk mengoptimalkan atau menginstruksikan Puskesmas di seluruh Tanah Air, serta Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk ikut secara aktif tanpa diminta. Ikut memantau SPPG secara rutin. Berkala," papar Zulhas. 

 

"Semua langkah ini diambil secara terbuka agar masyarakat yakin bahwa makanan yang disajikan aman, bergizi bagi seluruh anak Indonesia," tandasnya.

 

Sebagai langkah lanjutan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian akan menggelar zoom meeting dengan seluruh Kepala Daerah, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan pada Senin (29/9/2025) pukul 08.00 pagi. 

 

"Bapak Menkes juga akan hadir, untuk memberikan arahan teknis kepada Kepala Dinas Kesehatan. Wakil Kepala BGN Ibu Nanik S Deyang dan Wakil Mendikdasmen Insya Allah juga akan hadir. Karena tadi kan juga terkait UKS dan SLHS yang melibatkan Dinas Kesehatan," papar Tito.

 

Untuk mengambil langkah yang lebih strategis, Zulhas akan kembali menggelar rapat koordinasi terkait MBG pada Rabu (1/10/2025) mendatang.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit