Insiden di Mandalika, Marc Marquez Nggak Dendam Ke Marco Bezzecchi

SPANYOL - Pembalap Gresini Ducati, Marc Marquez, menunjukkan sikap dewasa setelah insiden tabrakan dengan Marco Bezzecchi pada MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, akhir pekan lalu.
Marquez yang mengalami cedera bahu akibat insiden itu meminta para penggemarnya untuk tidak melampiaskan kemarahan kepada Bezzecchi.
Dalam unggahan di media sosialnya, juara dunia delapan kali itu menulis pesan menenangkan agar tidak ada kebencian terhadap pembalap Aprilia tersebut.
“Ini bukan cara terbaik untuk merayakan kejuaraan, tapi inilah balapan. Kami akan terbang ke Madrid untuk pemeriksaan medis. Tolong, jangan ada dendam pada Marco. Tidak ada yang sengaja melakukannya. Terima kasih atas semua dukungan Anda,” tulis Marquez seperti dikutip dari MotorSport, Selasa (7/10/2025).
Marquez diketahui terjatuh di lap awal setelah Bezzecchi kehilangan kendali saat mencoba menyalip dari sisi dalam.
Benturan keras membuat keduanya tergelincir ke area gravel. Marquez sempat menahan nyeri di bahu kanannya, bagian tubuh yang telah beberapa kali dioperasi sejak kecelakaan di Jerez 2020.
Pemeriksaan awal di pusat medis sirkuit menunjukkan adanya indikasi patah tulang kecil di area tulang selangka kanan, dan pembalap asal Spanyol itu harus menjalani CT scan lanjutan di Madrid untuk memastikan tingkat cederanya.
Pihak Ducati menilai Bezzecchi terlalu gegabah dalam mengambil risiko di awal balapan.
Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, mengatakan pembalap Aprilia tersebut seharusnya lebih bersabar, apalagi ia memiliki kecepatan yang cukup untuk menya lip lawan di lap-lap berikutnya.
“Marco menjalani akhir pekan yang luar biasa hingga lap pertama. Namun, dia terlalu terburu-buru. Balapan tidak dimenangkan di lap pertama,” kata Tardozzi kepada MotoGP.com.
Menurut Tardozzi, Bezzecchi memang tampil cepat sejak sesi kualifi kasi. Ia merebut pole position dan memenangkan Sprint Race pada Sabtu, namun dua kali start yang buruk membuatnya kehilangan posisi. Upaya menebus kesalahan di awal justru berujung pada insiden.
“Dia sudah meminta maaf secara langsung kepada Marc, dan kami menghargainya,” tambah Tardozzi.
Tetapi, ini menjadi pelajaran penting bagi pembalap muda agar lebih bijak saat mengambil keputusan di lintasan.”
Nada serupa disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) Aprilia Racing, Massimo Rivola, yang mengakui kesalahan Bezzecchi.
Rivola menilai insiden tersebut terjadi karena sang pembalap terlalu berambisi menebus posisi yang hilang setelah start yang buruk.
“Semua orang tahu betapa cepatnya Marco akhir pekan ini. Tapi mungkin dia terlalu bersemangat untuk memperbaiki posisinya,” ujar Rivola.
“Ketika Anda merasa punya kecepatan untuk menang, naluri Anda adalah segera ke depan. Tapi kali ini dia terlalu agresif.”
Menurut Rivola, kejadian di Mandalika menjadi pelajaran penting bagi Bezzecchi yang baru menjalani musim pertamanya bersama Aprilia.
Ia menilai sang pembalap memiliki potensi besar, tetapi perlu menyeimbangkan kecepatan dengan kontrol emosi. Hubungan antara Marquez dan Bezzecchi sempat memanas pada musim 2023, saat keduanya terlibat insiden di Valencia.
Kala itu, Bezzecchi menuding Marquez sebagai pembalap “terkotor di MotoGP”. Namun, sejak itu hubungan mereka membaik. Insiden di Mandalika justru memperlihatkan kematangan keduanya.
Marquez memilih bersikap tenang, sementara Bezzecchi datang langsung ke garasi Gresini untuk meminta maaf.
“Marco datang sendiri dan berbicara langsung dengan Marc. Ia mengakui kesalahannya. Itu menunjukkan sikap profesional,” ungkap seorang sumber di paddock.
Pos Banten | 15 jam yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu