TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Motor Yamaha M1 Loyo Di Trek Lurus

Reporter & Editor : AY
Kamis, 09 Oktober 2025 | 06:24 WIB
Pembalap Tim Yamaha Fabio Quartararo. Foto : Ist
Pembalap Tim Yamaha Fabio Quartararo. Foto : Ist

MANDALIKA - Fabio Quartararo menutup MotoGP Indonesia 2025 dengan catatan yang cukup positif. Pembalap berjuluk El Diablo itu finis di urutan ketujuh pada balapan utama di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025) lalu, setelah membuat keputusan berani dengan strategi ban berbeda dari mayoritas pembalap lain.

 

Sejak sesi kualifikasi, Quartararo sudah menunjukkan kemampuan bertahan dengan motor Yamaha M1 yang dinilai tidak cukup kompetitif di lintasan lurus. Ia berhasil mengamankan posisi start kedelapan, hanya terpaut tipis dari rekan setimnya, Alex Rins, yang sempat mengejutkan dengan menempati baris depan. Namun, balapan sprint pada Sabtu berakhir lebih cepat bagi Quartararo setelah ia terjatuh. 

 

Berbekal pengalaman tersebut, ia mencoba pendekatan berbeda untuk balapan utama. Quartararo memilih kombinasi ban depan keras (hard) dan ban belakang lunak (soft), opsi yang jarang dipilih pembalap lain. Mayoritas rider di grid mengandalkan ban depan lunak dan ban belakang medium. 

 

“Keputusan ini penuh resiko, tetapi saya tidak merasakan kenyamanan dengan opsi lain,” ujar Quartararo usai balapan seperti dikutip dari MotorSport, kemarin. 

 

Saya adalah satu-satunya yang menggunakan ban depan hard dan salah satu dari sedikit yang memakai soft di belakang. Ternyata itu pilihan yang tepat bagi saya,” imbuhnya. 

 

Balapan di Mandalika berlangsung dalam kondisi ekstrem, dengan suhu lintasan mencapai 60 derajat Celcius. Situasi tersebut menyulitkan banyak tim, termasuk Ducati yang biasanya mendominasi, kecuali Fermín Aldeguer yang tampil tak terbendung hingga keluar sebagai pemenang. 

 

Meski hanya finis ketujuh, Quartararo merasa puas karena mampu menjaga ritme hingga akhir dan hanya terpaut sekitar dua detik dari podium, yang akhir nya diamankan Alex Marquez di posisi ketiga. 

 

“Kami memang kesulitan, tetapi bisa finis dekat podium adalah hasil yang cukup baik,” kata juara dunia 2021 itu. 

 

Namun, Quartararo tidak menutupi kelemahan Yamaha. Ia menegaskan motor M1 masih kurang tenaga, terutama saat duel di trek lurus. 

 

“Saya tidak bisa menyalip siapa pun. Setiap keluar tikungan, lawan-lawan saya melaju lebih cepat dan sulit dikejar. Jelas tenaga motor kami tidak cukup untuk bersaing dalam hal itu,” katanya. 

 

Situasi serupa juga dialami Alex Rins. Rekan setim Quartararo itu sempat tampil kuat dan menempati posisi kedua di pertengahan lomba. Akan tetapi, strategi ban yang berbeda membuatnya kehilangan daya tahan di lap-lap akhir, hingga melorot ke posisi ke-10. 

 

Quartararo menyebut Rins terlalu agresif dan tidak mampu menjaga kondisi ban hingga garis finis. 

 

Ketika saya berada di belakangnya, saya tahu dia mengambil risiko besar dengan ban belakang lunak. Pada akhirnya, ketika bannya habis, ia tidak bisa bertahan,” jelas Quartararo. 

 

Meski Yamaha belum menemukan solusi untuk mengatasi keterbatasan tenaga mesin, Quartararo menilai timnya tetap patut mengapresiasi hasil di Mandalika. 

 

Dengan strategi berbeda dan pengelolaan ban yang cermat, ia bisa membawa pulang poin penting. 

 

“Itu akhir pekan yang aneh, tapi kami tetap bisa tampil cukup baik,” pungkas Quartararo

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit