Acosta Naik Podium Di Mandalika, KTM Kian Ganas Di MotoGP

MANDALIKA - Pembalap muda Red Bull KTM Factory Racing, Pedro Acosta, menjadi pembalap yang lebih matang setelah tampil gemilang di MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Internasional Mandalika.
Meski gagal meraih kemenangan, finis sebagai runner-up di belakang Fermin Aldeguer sudah cukup bagi Acosta untuk menunjukkan kemajuan pesat dalam musim keduanya di kelas premier.
Penampilan konsisten Acosta di Mandalika menjadi bukti nyata perkembangan dirinya sebagai pembalap papan atas. Ia mengaku kini lebih tenang dan mampu mengendalikan emosi di lintasan, sesuatu yang kerap menjadi tantangan bagi pembalap muda.
“Saya menjadi pembalap yang lebih baik sejak awal tahun,” kata Acosta seusai balapan, seperti dikutip dari MotorSport, kemarin.
“Sekarang saya sudah lebih matang dibandingkan tahun lalu. Saya tidak lagi melakukan kesalahan seperti rookie, lebih konsisten, dan tahu kapan harus menekan. Kami menjadi lebih baik setiap pekan.”
Balapan di Mandalika berjalan menegangkan sejak awal.
Acosta memanfaatkan performa kuat motor KTM di lintasan lurus serta kemampuan pengereman yang tajam untuk menjaga posisi di kelompok depan.
Ia sempat berada di posisi kedua pada pertengahan lomba, sebelum kehilangan ritme dan tergeser ke posisi keempat di lap ke-22.
Namun, dengan kondisi ban yang masih terjaga, pembalap asal Spanyol itu bangkit di akhir lomba.
Dalam tiga lap terakhir, ia mencatat putaran terbaiknya dan kembali merebut posisi kedua dengan manuver bersih melawan Alex Rins dan Alex Marquez.
Balapan kali ini menunjukkan kemajuan besar kami. Saya mencoba lebih sabar dan menjaga ban. Di akhir lomba, saya masih punya tenaga untuk menekan, dan itu hasil dari pengalaman. Sekarang saya tahu kapan harus menunggu dan kapan harus menyerang,” ujar Acosta.
Konsistensi menjadi kunci bagi pembalap berusia 21 tahun tersebut. Setelah sempat kesulitan di beberapa seri terakhir akibat masalah pengelolaan ban dan beberapa insiden, Acosta kini lebih stabil. Ia hampir selalu finis di lima besar dalam lima balapan terakhir, memperlihatkan kematangan strategi di lintasan.
Kebangkitan KTM sendiri mulai terlihat sejak Grand Prix Ceko pada Juli lalu. Performa motor yang semakin kompetitif membuat Acosta bisa menantang pembalap papan atas secara langsung, meski tim Austria itu masih menghadapi beberapa kendala teknis.
Ketika ditanya apa yang masih perlu ditingkatkan agar KTM mampu bersaing untuk kemenangan, Acosta menyoroti bagian depan motornya.
“Kami tahu ada sesuatu yang perlu diperbaiki di bagian depan. Kami tidak mendapat umpan balik yang cukup saat masuk tikungan. Itu membuat kami sulit berbelok, dan banyak kecelakaan kami terjadi karena hal itu. Tapi KTM sedang bekerja keras untuk memperbaikinya,” ungkapnya.
Meski begitu, Acosta tetap optimistis. Ia menilai performa tim terus meningkat, dan momentum positif di Mandalika menjadi bekal penting menjelang seri-seri penutup musim.
“Kami punya arah yang jelas sekarang. Saya selalu bisa cepat, dan jika kami menemukan keseimbangan di bagian depan, kami bisa berjuang untuk menang,” tegasnya.
Dengan usia yang masih muda dan ketenangan yang mulai terbentuk, Pedro Acosta kini menjadi simbol masa depan KTM di MotoGP. Mandalika menjadi saksi kematangannya, bukan sekadar dari hasil di podium, tetapi dari sikap dan keteguhan mental yang semakin kokoh.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu