Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah
Pasca Dugaan Kepsek Aniaya Siswa

LEBAK - Ratusan siswa SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, menyatakan mogok sekolah. Saat ini, kondisi sekolah sepi tanpa terlihat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Kabar yang beredar, siswa sengaja melakukan aksi itu, pasca salah seorang siswa diduga dianiaya kepala sekolah (Kepsek). Dugaan penganiayaan itu sendiri dialami oleh salah seorang siswa kelas 12.
Siswa tersebut mengaku, bahwa dirinya ditampar oleh kepala sekolah pada Jumat, 10 Oktober 2025 lalu.
“Saya kepergok merokok oleh kepala sekolah dan diseret ke ruang guru lalu ditampar,” ungkap siswa tersebut.
Sementara, salah seorang guru, Dhea mengaku, kebingungan dengan kondisi sekolah tiba-tiba saja tidak ada siswa yang masuk sekolah.
“Waktu saya dan guru-guru lain hadir di sekolah, tiba-tiba nggak ada murid. Kita juga bingung,” kata salah seorang guru, Dhea kepada awak media, Senin (13/10).
Di gerbang sekolah, terpampang spanduk yang bertuliskan “Kami Tidak Akan Sekolah Sebelum Kepsek Dilengserkan”.
Dhea menyatakan, bahwa setelah kabar dugaan aniaya beredar, pihak guru sudah melakukan pendekatan ke seluruh siswa.
Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini membenarkan aksinya melakukan penamparan. Namun ia melakukan hal itu setelah sang murid menolak untuk mengaku bahwa dirinya merokok. “Tamparan itu refleks dan tidak keras karena siswa itu tidak mengaku,” kilahnya.
Dini mengaku, melihat seorang siswa diduga sedang merokok di dekat warung kecil di luar pagar sekolah. “Saya lihat dari jarak sekitar 20–30 meter ada asap rokok di tangan anak itu. Saya panggil dengan suara agak keras karena jaraknya cukup jauh. Anak itu langsung lari,” ungkapnya.
Menurut Dini, siswa tersebut awalnya tidak mengakui perbuatannya, yang membuat dirinya sempat emosi karena merasa dibohongi.
“Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras atau kekerasan seperti yang diberitakan,” jelasnya.
Dini juga membantah kabar bahwa dirinya menendang siswa tersebut. Ia menegaskan hanya menepuk bagian punggung siswa, bukan menendang.
“Saya tidak menendang. Hanya menepuk bagian punggung, itu pun karena emosi spontan. Tidak ada luka atau bekas apa pun,” tegas Dini.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
Pos Banten | 2 jam yang lalu
Pos Banten | 19 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu