TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Masih Mogok Sekolah, Guru Kirim Materi & Tugas Lewat WhatsApp

Reporter: Nipal
Editor: Redaksi
Rabu, 15 Oktober 2025 | 09:00 WIB
akasek Kurikulum dan Humas SMAN 1 Cimarga saat diwawancara wartawan di lingkungan SMAN 1 Cimarga, Selasa (14/10).
akasek Kurikulum dan Humas SMAN 1 Cimarga saat diwawancara wartawan di lingkungan SMAN 1 Cimarga, Selasa (14/10).

LEBAK - 634 siswa SMA Negeri 1 Cimarga melakukan aksi mogok sekolah sejak Senin, 13 Oktober 2025 hingga hari ini, Selasa, 14 Oktober 2025. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes setelah Kepala SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Vitria diduga menampar seorang murid karena ketahuan merokok.

 

Kondisi itu membuat para pihak sekolah telah mengambil langkah belajar jarak jauh dengan mengirimkan materi belajar dan tugas lewat WhatsApp (WA). Hal itu dilakukan agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.

 

“Kita tetap mengirim tugas dan materi lewat grup WhatsApp, termasuk berkomunikasi dengan orang tua,” kata Wakasek Kurikulum SMAN 1 Cimarga, Emi Sumiati saat ditemui.

 

Emi menyampaikan, hal itu merupakan langkah terakhir yang dilakukan pihak sekolah. Kata dia, berulang kali dirinya mencoba menghubungi para siswa melalui grup WhatsApp, namun tidak ditanggapi.

 

“Kita sudah bekerja, dari pihak sekolah, KCD (Kantor Cabang Dinas) untuk menangani hal itu. Jadi tinggal menunggu hasil investigasi aja ya,” jelasnya.

 

Humas SMAN 1 Cimarga, Dhea Najmi Layali mengatakan, bahwa pihak sekolah sudah mendatangi murid yang diduga menjadi korban penamparan.

 

Itu dilakukan sebagai bentuk pendekatan untuk memastikan kondisi psikis murid aman. “Kita sudah lakukan pendekatan dibantu KCD untuk mendampingi murid,” kata Dhea.

 

Sebelumnya diberitakan, Ratusan siswa SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, menyatakan mogok sekolah. Saat ini, kondisi sekolah sepi tanpa terlihat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

 

Kabar yang beredar, siswa sengaja melakukan aksi itu, pasca salah seorang siswa diduga dianiaya kepala sekolah (Kepsek). Dugaan penganiayaan itu sendiri dialami oleh salah seorang siswa kelas 12.

 

Siswa tersebut mengaku, bahwa dirinya ditampar oleh kepala sekolah pada Jumat, 10 Oktober 2025 lalu.

 

“Saya kepergok merokok oleh kepala sekolah dan diseret ke ruang guru lalu ditampar,” ungkap siswa tersebut.

 

Sementara, salah seorang guru, Dhea mengaku, kebingungan dengan kondisi sekolah tiba-tiba saja tidak ada siswa yang masuk sekolah.

 

“Waktu saya dan guru-guru lain hadir di sekolah, tiba-tiba nggak ada murid. Kita juga bingung,” kata salah seorang guru, Dhea kepada awak media, Senin (13/10).

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit