TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

55 Jenazah Santri Korban Ambruknya Mushola Al Khoziny Telah Teridentifikasi, 9 Kantong Masih Diperiksa

Reporter: Farhan
Editor: AY
Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:48 WIB
Konferense pers Polda Jatim terkait korban ambruknya Mushola Al Khoziny, Sidoarjo. Foto : Ist
Konferense pers Polda Jatim terkait korban ambruknya Mushola Al Khoziny, Sidoarjo. Foto : Ist

JAWA TIMUR - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terus melakukan proses identifikasi jenazah korban runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Senin (13/10/2025), dua kantong jenazah kembali berhasil teridentifikasi dan cocok dengan dua data ante mortem (AM) yang telah dikumpulkan sebelumnya.

 

Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Timur Kombes M. Khusnan Marzuki menjelaskan, proses identifikasi dilakukan dengan metode pemeriksaan DNA, medis, serta pencocokan barang milik korban yang ditemukan di lokasi kejadian.

 

“Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi dua kantong jenazah yang hasilnya cocok dengan data ante mortem,” ujar Kombes Khusnan, seperti dimuat di laman humas.polri.go.id, Selasa (14/10/2025).

 

Dua korban yang teridentifikasi masing-masing adalah Khafa Ahmad Maulana (15 tahun), warga Ngawen, Sidayu, Gresik, dengan kantong jenazah bernomor PM RSB B-041, dan Irham Ghifari (16 tahun), warga Krian, Sidoarjo, dengan kantong jenazah bernomor PM RSB B-055.

 

Dengan tambahan dua korban tersebut, total sudah 55 korban dari 67 kantong jenazah yang berhasil diidentifikasi. Berdasarkan data AM, tercatat ada 63 korban dilaporkan hilang, sementara delapan di antaranya masih belum ditemukan.

 

Khusnan menyebutkan, saat ini masih ada sembilan kantong jenazah di kamar jenazah yang menunggu hasil pemeriksaan lanjutan. Pihaknya menargetkan, seluruh proses identifikasi bisa segera tuntas.

 

Semua bahan dari post mortem sudah kami kirim ke Jakarta dan kami terus berkoordinasi dengan Pusdokkes Polri. Harapan kami, minggu-minggu ini selesai, tapi tentu bergantung pada kondisi sampel, apakah ada yang rusak atau butuh waktu tambahan,” ucapnya.

 

Ia menambahkan, sebagian dari sembilan kantong jenazah yang tersisa merupakan potongan tubuh (body part) yang memerlukan proses identifikasi lebih rumit.

 

“Untuk yang belum teridentifikasi, ada delapan dari data ante mortem. Sembilan kantong jenazah ini sebagian besar body part yang belum ada perintah pengiriman sampel. Harapan kami, dalam tiga sampai empat hari ke depan semuanya sudah selesai,” pungkasnya.mmm

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit