TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Program MBG Bukan Bisnis, Jangan Di Mark Up!

Reporter & Editor : AY
Rabu, 15 Oktober 2025 | 13:22 WIB
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang. Foto : Ist
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang. Foto : Ist

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan merupakan proyek bisnis, melainkan wujud nyata kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap anak-anak Indonesia.

 

Penegasan tersebut disampaikan Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait konsumsi MBG yang digelar di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Selasa (14/10/2025)

 

“Bapak Ibu semua, program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia,” kata Nanik di hadapan peserta rapat yang dihadiri oleh mitra dapur penyelenggara MBG, Deputi Bidang Sistem Tata Kelola, serta Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN.

 

Nanik kemudian menceritakan awal mula lahirnya gagasan program MBG dari pengalaman pribadi Presiden Prabowo pada 2012 silam.

 

Waktu itu saya melaporkan kepada Pak Prabowo tentang ibu-ibu yang memberi makan anaknya dengan sisa makanan buruh pabrik. Melihat hal itu, Pak Prabowo berkata, ‘Saat saya menjadi Presiden nanti, semua anak Indonesia akan saya beri makan tiap hari.’ Dari sanalah MBG dimulai,” ujarnya.

 

Dalam rapat tersebut, Nanik juga menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang belum memenuhi standar kelayakan.

 

“Dari Kuningan sampai NTB, saya melihat beberapa dapur yang tidak layak. Saat awal peluncuran, dapur yang belum diepoksi tidak boleh beroperasi. Namun sekarang, masih ada yang belum diepoksi tapi sudah jalan,” ucapnya.

 

Ia menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memperbaiki kekurangan yang ada di lapangan.

 

Kita harus akui ini kelalaian bersama. Ini tanggung jawab BGN, mitra, dan SPPG untuk diperbaiki bersama,” katanya.

 

Nanik juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan untuk program tersebut.

 

“Jangan kurangi bahan baku. Pak Prabowo bahkan menghitung sendiri menu itu. Dengan Rp 10.000 masih bisa pakai ayam dan telur. Jadi jangan di mark up. Bahan baku harus penuh, selain susu juga wajib ada dua lauk,” tegasnya.

 

Menutup arahannya, Nanik meminta seluruh unsur pelaksana menjaga integritas dan saling mengingatkan dalam pelaksanaan program.

 

Tolong saling mengingatkan ahli gizi dan akuntan untuk mengawal menu ini,” ujarnya.

 

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas nasional yang dijalankan di bawah koordinasi BGN, dengan tujuan memastikan anak-anak Indonesia memperoleh asupan bergizi yang layak setiap hari.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit