Jepang Muak Dengan Qatar Dan Arab Saudi, Indonesia Diajak Boikot AFC

JAKARTA - AFC dituding telah dikontrol oleh guyuran fulus dari Qatar dan Arab Saudi. Berencana membuat Federasi Sepak Bola Asia Timur, Jepang diminta ajak Indonesia.

 

Jepang disebut berencana memboikot dan keluar dari AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia). Gosip yang ramai sejak akhir pekan lalu itu dihembuskan oleh media Irak, UTV. 

 

“Ada pergerakan dari Jepang untuk mundur dari AFC dan mendirikan ‘Federasi Asia Timur’,” klaim UTV, dikutip dari Football Tribe.

 

Mereka muak dan menentang hal-hal yang terlihat seperti manipulasi dan korupsi di AFC, yang dikontrol oleh pendanaan Qatar. Mereka sudah tidak lagi percaya pada AFC,” imbuh UTV. 

 

Salah satu sumber kekecewaan Jepang adalah cara AFC mengelola turnamen Asia Champions League. Mereka memutuskan menyelenggarakan babak perempat final di kawasan Timur Tengah sehingga hal tersebut dinilai tidak adil. 

 

Menurut beberapa media di Jepang, kekuatan finansial Qatar dan Arab Saudi telah menciptakan ketimpangan dalam sepak bola Asia. Mulai dari penentuan tuan rumah turnamen besar seperti Piala Asia dan Piala Dunia, hingga kebijakan pengembangan kompetisi antarklub. 

 

Sepak bola seharusnya tentang sportivitas, bukan sekadar uang dan kekuasaan,” ujar seorang pejabat JFA (Asosiasi Sepak Bola Jepang), dikutip dari The Japan Times. 

 

Japan Football News juga mengklaim bukan hanya Jepang yang akan memboikot AFC. Media itu menyebut Timnas Indonesia, Korea Selatan, Korea Utara, China, Vietnam, Thailand, dan Singapura. 

 

Gosip itu langsung disambar media asal Australia, Australia Football News. Mereka mendukung langkah Jepang, dan ikut mengajak Indonesia untuk angkat kaki dari AFC. 

 

Rumor dari Asia menunjukkan Jepang, frustrasi dengan uang Timur Tengah dan korupsi AFC. Mungkin juga ikut Indonesia, Vietnam, Thailand dan Singapura,” kicau media itu. 

 

“Jika gosip itu nyata, maka bisa mengubah sepak bola di kawasan ini secara keseluruhan. Sejujurnya, Australia juga harus mempertimbangkan untuk keluar. AFC tidak pernah benar-benar menguntungkan sepak bola kita,” imbuh mereka.