TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Minat Warga Tinggi, Pemkot Tangsel Dorong Penambahan Armada dan Rute Transjabodetabek

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Rabu, 29 Oktober 2025 | 18:41 WIB
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat menghadiri Rapat Koordinasi Transportasi Terintegrasi dan Terpadu di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Rabu (29/10). (Ist)
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat menghadiri Rapat Koordinasi Transportasi Terintegrasi dan Terpadu di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Rabu (29/10). (Ist)

JAKARTA – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengusulkan penambahan armada dan rute layanan Transjabodetabek untuk memperluas jangkauan transportasi publik di wilayahnya. Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat menghadiri Rapat Koordinasi Transportasi Terintegrasi dan Terpadu di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Rabu (29/10).

 

Rapat dipimpin oleh Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Yustinus Prastowo, serta dihadiri Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Mohamad Risal Wasal. Pertemuan ini juga diikuti oleh seluruh perwakilan daerah di wilayah Jabodetabek, termasuk Kota dan Kabupaten Tangerang, Bekasi, serta Bogor.

 

Benyamin menjelaskan, saat ini Kota Tangsel sudah dilayani oleh delapan rute dan enam titik layanan Transjakarta. Dari jumlah tersebut, empat rute merupakan layanan Royaltrans dengan 13 armada bus, sementara empat rute lainnya merupakan layanan Transjabodetabek dengan 74 armada yang beroperasi di wilayah Tangsel.

 

“Melihat minat masyarakat yang cukup tinggi menggunakan bus Transjabodetabek, kami mengusulkan agar jumlah armadanya bisa ditambah sesuai dengan perkembangan penduduk. Selain itu, fasilitas dan kenyamanan bus juga perlu terus ditingkatkan,” ujar Benyamin.

 

Ia menambahkan, fasilitas halte dan titik-titik origin di Tangsel juga perlu ditata lebih baik. Beberapa titik yang dimaksud antara lain Terminal BSD, Pool PPD Ciputat, South City Cinere, Giant BSD, Mal Bintaro Xchange, dan Flavor Bliss Alam Sutera. 

 

“Titik-titik ini bisa diperindah agar lebih nyaman. Bagaimanapun, masyarakat Tangerang Selatan banyak yang menggunakan sarana Transjabodetabek ini,” ucapnya.

 

Selain membahas bus antarkota, Benyamin juga menyoroti pentingnya percepatan proyek MRT yang melibatkan pihak swasta. Ia berharap trase atau jalurnya benar-benar melewati koridor titik-titik konsentrasi publik, seperti kawasan Alam Sutera dan BSD. 

 

“Ini penting supaya keberadaan MRT nanti betul-betul menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat,” katanya.

 

Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyampaikan usulan pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di sekitar stasiun-stasiun kereta api di Tangsel, seperti Stasiun Rawabuntu, Jombang, dan Ranjurangmangu. Menurutnya, integrasi antar moda transportasi menjadi kunci untuk mewujudkan sistem transportasi perkotaan yang efisien dan berkelanjutan.

 

Lebih lanjut, Benyamin mengusulkan penambahan titik origin baru di sejumlah kawasan potensial, terutama di BSD bagian dalam, sekitar Eka Hospital, serta kawasan Bintaro. Hal ini sejalan dengan rencana Pemkot Tangsel menjadikan daerahnya sebagai kota health tourism. 

 

“Kalau Tangsel nanti jadi kota wisata kesehatan, maka transportasi publik harus mendukung itu. Rute ke rumah sakit seperti Premier Bintaro dan Eka Hospital perlu dipertimbangkan agar masyarakat mudah menjangkaunya,” ujarnya.

 

 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel Ayep Jajat Sudrajat mengatakan, dalam rapat koordinasi tersebut pihaknya juga memaparkan tindak lanjut pengembangan layanan Transjabodetabek di Tangsel. 

 

Dishub Tangsel telah mengeluarkan rekomendasi teknis untuk tiga rute baru, yakni Terminal Pondok Cabe–Tanah Abang, Terminal Pondok Cabe–CSW, dan Terminal Pondok Cabe–Kampung Rambutan, namun hingga kini belum beroperasi.

 

Ayep menjelaskan, pihaknya juga mendorong dilakukan analisis teknis terhadap potensi permintaan pengguna angkutan umum perkotaan sebagai angkutan pengumpan (feeder) Transjabodetabek. 

 

Selain itu, Pemkot Tangsel akan terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Integrasi dan Multimoda terkait upaya integrasi layanan transportasi umum, sekaligus menyiapkan kebutuhan fasilitas bus stop atau titik simpul utama, terutama di Giant BSD yang menjadi bagian dari rute S11 BSD–Jelambar.

 

“Berbagai usulan ini menunjukkan komitmen Pemkot Tangsel dalam memperkuat sistem transportasi terintegrasi di Jabodetabek. Kami ingin masyarakat semakin nyaman, aman, dan mudah menggunakan transportasi umum,” pungkas Ayep.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit