DKI Siaga Banjir Rob, Air Laut Berpotensi Mendarat Di Pesisir
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siaga banjir rob mulai hari ini Kamis (6/11/2025) hingga Sabtu (8/11/2025). Kewaspadaan ini dilakukan agar semua pihak terkait dan masyarakat siap menghadapi bersama fenomena alam tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengingatkan warga Jakarta untuk mewaspadai potensi banjir rob tersebut.
Peringatan ini disampaikanya menyusul cuaca ekstrem dan banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta pada akhir Oktober 2025. Dia pun berharap, banjir rob tidak terjadi.
Kalaupun terjadi, semoga tidak bersamaan dengan banjir kiriman, maupun banjir lokal,” harap Pram di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2025).
Banjir rob merupakan genangan air yang disebabkan oleh naiknya permukaan air laut (pasang tinggi) yang menggenangi wilayah pesisir, seperti pesisir Jakarta. Misalnya, Muara Angke, Pluit dan Ancol, terutama saat fase bulan purnama atau pasang maksimum dan perige.
Sebelumnya, sejumlah titik di Jakarta sudah banjir. Tapi, bukan banjir rob. Banjir ini terjadi saat curah hujan tinggi pada akhir Oktober 2025. Kondisi berpotensi lebih parah jika banjir dan banjir rob terjadi bersamaan. Karena, air dari sungai akan terhambat untuk mengalir ke laut.
Dalam penanganan banjir jangka pendek, Pram memimpin Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta Menghadapi Musim Penghujan 2025-2026 di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).
Apel ini dimulai dari Jakarta Selatan, karena wilayah tersebut paling terdampak hujan deras dalam beberapa hari terakhir, terutama pada akhir Oktober lalu.
Pram mengatakan, kegiatan serupa akan dilakukan secara beruntun di seluruh wilayah kota, hingga Jakarta Utara yang berpotensi terjadi banjir rob.
Apel dan simulasi Jaga Jakarta dari Banjir agar menjadi gerakan bersama seluruh unsur Pemerintah Provinsi DKI, TNI, Polri, relawan dan masyarakat,” katanya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI, Jumat (31/10/2025), pukul 07.00 WIB, tercatat ada 11 RT yang kebanjiran. Yang cukup parah, ketinggian air di wilayah Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan, mencapai 150 centimeter (1,5 meter) di beberapa titik tertentu.
BPBD DKI Jakarta pun mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada jika terjadi hujan besar pada awal bulan November 2025.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pramono menjelaskan, curah hujan tinggi hingga sangat tinggi akan terjadi mulai awal November hingga Februari 2026.
Potensi banjir pun masih ada, seperti yang terjadi di kawasan Kemang Raya, Bangka, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2025) sore. Selain karena curah hujan tinggi, kebocoran tanggul di kawasan Kemang Village, menurut Pram, terjadi akibat adanya retakan pada tanggul milik developer perumahan dan pusat bisnis mewah itu yang membuat air Kali Krukut meluap hingga ke jalan raya.
“Kondisi tersebut diperparah curah hujan tinggi, dan sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air,” jelas Pram.
Sebagai langkah antisipasi, Pemprov DKI telah menyiapkan sejumlah upaya untuk menghadapi musim hujan. Di antaranya adalah pengerukan sungai dan waduk, serta penyiapan pompa air.
“Yang pertama, melakukan pengerukan di 1.803 titik sungai dan waduk, dengan volume mencapai 721.243 meter kubik, untuk meningkatkan daya tampung air,” ucap Pram.
Selain itu, ia menyebut Pemprov telah menyiapkan 560 pompa stasioner di 191 lokasi dan 627 pompa mobile, didukung 258 ekskavator, 449 dump truck, serta sarana pendukung lainnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Selebritis | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu


