Semeru Status Awas, Basarnas Gercep Evakuasi 187 Orang Dari Ranu Kumbolo
JAWA TIMUR - Tim SAR gabungan bergerak cepat (gercep) mengevakuasi ratusan orang dari kawasan Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (20/11). Langkah sterilisasi jalur pendakian ini dilakukan menyusul naiknya status aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut ke Level IV atau ‘Awas’.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso memastikan pihaknya mengawal ketat proses penurunan para pendaki. Meski pos pendakian tidak terdampak langsung erupsi, keselamatan mereka menjadi prioritas mutlak.
Saat ini, dua tim personel Basarnas dari Surabaya dan Jember telah bersiaga di Ranupani untuk berkoordinasi dengan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Tim juga menyiapkan opsi evakuasi darurat apabila situasi mengharuskan," ujar Edy tegas di Jakarta, Kamis (20/11).
Berdasarkan data petugas Pos Ranupani, total terdapat 187 orang yang berada di kawasan Ranu Kumbolo. Jumlah tersebut terdiri atas 129 pendaki reguler, 25 pemandu gunung, 24 anggota PPGST, enam personel Kementerian Pariwisata, dua saver, dan satu petugas pos.
Seluruh rombongan telah diarahkan turun secara bertahap sejak pukul 09.00 WIB. Gelombang pertama pendaki yang semula diperkirakan tiba di Pos Ongger pukul 13.00 WIB, ternyata bergerak lebih cepat dari prediksi. Proses evakuasi ini dipastikan terus berlangsung hingga Kamis sore.
Petugas di lapangan melakukan pendataan ulang secara ketat terhadap setiap orang yang tiba di pos bawah. Hal ini dilakukan untuk memastikan seluruh nama yang tercatat di Ranu Kumbolo benar-benar telah keluar dari jalur pendakian dengan aman.
"Peningkatan aktivitas Semeru harus disikapi dengan kewaspadaan agar keselamatan seluruh pendaki tetap terjaga," tambah Edy.
Sebagai informasi, Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat Gunung Semeru meletus hebat pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB. Erupsi tersebut melontarkan kolom abu setinggi 2.000 meter di atas puncak.
Awan panas guguran juga teramati meluncur sejauh tujuh kilometer dari puncak ke arah utara dan barat laut. Seismogram merekam erupsi ini dengan amplitudo maksimum 40 mm berdurasi sekitar 16 menit.
Meski aktivitas erupsi mereda pukul 18.11 WIB, status Awas tetap diberlakukan guna mengantisipasi potensi bahaya lanjutan.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu



