Melintas Di Tangsel, MRT Kaji Dua Opsi Rute
SERPONG-Rencana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menunggu hasil feasibility study dari PT MRT Jakarta. Kajian tersebut terkait dua opsi rute yang dilintasi Moda Raya Terpadu itu.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menjelaskan, bahwa hingga kini rute MRT menuju Tangsel masih menunggu hasil feasibility study yang sedang disusun oleh PT MRT Jakarta dan telah dianggarkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Study sedang dilakukan. Kita tunggu hasilnya seperti apa, nanti akan diumumkan oleh PT MRT supaya kita tahu rute mana yang akhirnya dipilih,” jelasnya.
Ia menegaskan, penentuan rute MRT bukan perkara sederhana. Banyak variabel yang harus dipertimbangkan, mulai dari jumlah calon penumpang, daya beli masyarakat, hingga nilai investasi dan besaran subsidi yang mungkin dibutuhkan.
“Rutenya tidak bisa ditentukan sekadar keinginan daerah. Ada banyak kajian. Demand, daya beli, nilai investasi, semua harus pas. Karena MRT itu bukan murni APBD, tapi investasi. Pasti dipertimbangkan kemampuan daerah juga,” lanjutnya.
Pilar juga menyoroti perbedaan karakter pengguna transportasi publik. Menurutnya, keberadaan KRL maupun MRT menunjukkan bahwa masyarakat Jabodetabek memiliki kebutuhan mobilitas yang sangat beragam.
“KRL dan MRT itu beda karakteristik penggunanya. Daya beli berbeda, fasilitas berbeda, kecepatannya juga berbeda,” katanya.
Mengingat perkembangan MRT Jakarta yang baru terwujud pada 2019 setelah puluhan tahun gagasan itu muncul, Pilar merasa optimis Tangsel hanya butuh waktu untuk menyusul.
“Tangsel juga sudah enam tahun menantikan MRT. Kita ingin seperti wilayah lain yang North–South sudah jalan. Mudah-mudahan fase East–West bisa terwujud,” ujarnya.
Ia menyebut beberapa alternatif yang sedang dibahas dalam kajian, mulai dari Lebak Bulus–Serpong hingga Kembangan–Balaraja. Dengan semakin intensnya kajian dan koordinasi antarpemerintah, Pilar berharap Tangsel segera memasuki babak baru transportasi modern.
Pilar cukup serius mengusahakan MRT bisa melintasi Tangsel. Bahkan dia mempelajari pembangunan MRT lewat sebuah buku yang selalu di bawahnya yang berjudul “Membangun MRT: Pengalaman Kepemimpinan William Sabandar” karya Adhi Robert KSP. Buku tersebut mengulas perjalanan panjang pembangunan MRT Jakarta dari fase awal hingga pengembangannya.
Dalam buku itu ditampilkan berbagai sisi pembangunan MRT Jakarta, mulai dari sejarah gagasan transportasi massal modern yang telah muncul sejak 1985, proses panjang menuju fase konstruksi, hingga keberhasilan operasional MRT yang akhirnya terwujud pada 2019.
Pilar mengaku buku tersebut memberinya sudut pandang baru mengenai kompleksitas perencanaan, investasi, dan manajemen transportasi publik.
“Saya masih di tengah-tengah membaca. Intinya, saya melihat bagaimana MRT itu lahir dari mimpi panjang sebelum akhirnya terwujud. Ini buku yang bagus. Semangatnya saya ambil, Insya Allah Tangsel juga bisa mewujudkan transportasi modern seperti ini,” ujar Pilar.
Menurutnya, kehadiran MRT di Tangsel bukan hanya kebutuhan, tetapi juga bagian dari rencana besar pemerintah pusat. “Pak Presiden sudah mencantumkan ini dalam RPJMN.
Artinya, kita harus optimis. Transportasi publik itu penting dan harus bervariasi sesuai kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu



