WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen Hong Kong Bertambah Jadi 9 Orang

HONGKONG - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan informasi terkini dari Hong Kong Police Force, terkait WNI yang meninggal dalam insiden kebakaran di tujuh gedung apartemen di kawasan pemukiman Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong pada Rabu (26/11/2025). Per Minggu (30/11/2025) pukul 12.20 waktu Hong Kong, WNI korban meninggal disebut bertambah dua orang. Sementara WNI korban luka-luka bertambah satu orang. 

 

"Dengan begitu, jumlah WNI korban meninggal yang terkonfirmasi menjadi sembilan orang. Sedangkan korban luka menjadi tiga orang," kaa Juru Bicara II Kementerian Luar Negeri Vahd Nabyl Achmad Mulachela dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (30/11/2025).

 

Mengutip laporan South China Morning Post edisi Minggu (30/11/2025), musibah kebakaran apartemen Hong Kong telah merenggut 146 korban jiwa, 79 luka-luka termasuk pemadam kebakaran, dan 150 orang masih belum diketahui keberadaannya. 

 

Dari hasil konsolidasi data ketenagakerjaan serta verifikasi lapangan secara langsung yang dilakukan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong, total ada 140 WNI/pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik yang bekerja di kawasan pemukiman Wang Fuk Court.

 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 61 di antaranya  telah berhasil dikonfirmasi keberadaan dan kondisinya, termasuk WNI/PMI korban meninggal. Sementara 79 WNI/PMI lainnya masih terus diverifikasi keberadaan dan kondisinya.

 

KJRI Hong Kong telah dan terus melakukan penanganan bagi WNI/PMI yang terdampak. Antara lain, dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memperoleh akses informasi WNI/PMI terdampak. Termasuk, pemberian bantuan sesuai protokol keselamatan dan ketentuan setempat.

 

KJRI Hong Kong juga telah membuka posko kedaruratan di Gedung KJRI Hong Kong sejak Rabu (26/11) malam, untuk mengumpulkan informasi dan mengantisipasi WNI/PMI terdampak yang mengungsi.

 

Setelah mendapatkan izin otoritas setempat, sejak Kamis (27/11) pagi, KJRI Hong Kong mengirim tim ke lapangan untuk melakukan identifikasi dan verifikasi WNI/PMI yang terdampak, serta mendistribusikan bantuan logistik yang diperlukan seperti makanan, minuman, dan sanitary pack.

 

KJRI Hong Kong juga mendirikan posko kedaruratan di Tai Po Community, segera setelah mendapatkan clearence dari Pemerintah Hong Kong dan Tai Po District Office pada Jumat (28/11) pagi, dengan fungsi utama mengidentifikasi dan mem-verifikasi WNI/PMI terdampak, dan mendistribusikan bantuan logistik yang diperlukan. Dalam hal kehilangan paspor RI, KJRI Hong Kong melakukan fasilitasi awal untuk penerbitan ulang dan asistensi lain yang mungkin dilakukan, sesuai protokol keselamatan, hukum dan ketentuan setempat yang berlaku. Serta menjalin komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat, untuk menjaring informasi keberadaan dan kondisi WNI/PMI yang mungkin terdampak.

 

Pemerintah Hong Kong masih terus melakukan penyidikan terkait penyebab kebakaran. Hingga saat ini, total 11 orang telah menjadi tersangka dan ditahan dengan tuntutan manslaughter atau pembunuhan tidak direncanakan.