TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera, KLH Akan Panggil 8 Perusahaan

Reporter: Farhan
Editor: AY
Kamis, 04 Desember 2025 | 10:31 WIB
Kayu terbawa banjir bandang di Sumatera. Foto : Ist
Kayu terbawa banjir bandang di Sumatera. Foto : Ist

JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mulai melakukan penyelidikan terkait asal-usul kayu gelondongan yang viral terbawa arus banjir bandang di Sumatera. Sebanyak delapan perusahaan yang beroperasi di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara, akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi.

 

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa analisis citra satelit pascakejadian menunjukkan adanya aktivitas perusahaan sawit, hutan tanaman industri, dan pertambangan emas di wilayah tersebut.

“Delapan perusahaan ini kami panggil pada Senin (8/12/2025) untuk proses klarifikasi dan pengusutan penyebab banjir,” kata Hanif dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Ia menjelaskan, kondisi geografis Batang Toru yang berada di lereng-lereng curam membuat kawasan itu sangat rentan terhadap longsor dan banjir bandang saat curah hujan ekstrem. Aktivitas pembukaan lahan di zona risiko tinggi dinilai dapat memperbesar dampak bencana.

 

Hanif menegaskan bahwa KLH telah menginstruksikan unit teknis di lapangan untuk mempercepat mitigasi dan pendalaman aktivitas usaha di kawasan rawan bencana. “Saya sudah meminta tim di Bukit Agam mengambil langkah cepat,” ujarnya.

 

Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono menambahkan, pemanggilan perusahaan bertujuan menelusuri aspek perizinan dan potensi pelanggaran yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) KLH.

 

“Kita lihat lebih dulu bentuk pelanggarannya. Sanksi akan ditentukan setelah Gakkum menelaah hasil pemeriksaan,” ujar Diaz.

 

Kerusakan Lingkungan Perparah Dampak Bencana

 

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menilai kerusakan lingkungan turut memperparah dampak banjir dan longsor di Sumatera. Pemerintah, kata Teddy, tidak hanya fokus pada penanganan korban, tetapi juga mengusut faktor penyebabnya secara menyeluruh.

 

“Selain cuaca ekstrem, kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor yang memperparah bencana.

 Pemerintah menelusurinya secara serius,” ujarnya dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Teddy memastikan pemerintah pusat akan mengawal investigasi menyeluruh, termasuk perbaikan tata kelola DAS.

 

Sementara itu, Menko PMK Pratikno menyampaikan bahwa satgas penertiban kawasan hutan telah turun langsung untuk menelusuri dugaan asal kayu gelondongan yang terseret banjir. Investigasi dilakukan menggunakan analisis citra satelit untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang diduga terlibat.

 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan Polri akan membentuk tim gabungan bersama sejumlah kementerian untuk melakukan penyelidikan mendalam.

 

“Besok (hari ini) kami akan rapat bersama untuk menurunkan tim gabungan. Jika ditemukan pelanggaran hukum, tentu akan diproses,” kata Sigit di Posko Terpadu TNI, Lanud Halim Perdanakusuma.

 

Hal senada disampaikan Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen M. Irhamni, yang memastikan proses penyelidikan awal telah berjalan. “Tim sudah dibentuk. Jika ditemukan unsur pidana, akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit