Warga Cikokol Minta Gerakan Pangan Murah Terus Berlanjut
TANGERANG - Suasana ramai tampak memenuhi lapangan di kawasan Bona, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang pada Minggu (6/12) pagi. Puluhan warga sengaja datang baik dengan berjalan kaki mau pun dengan sepeda motor di tempat yang sehari-harinya menjadi pusat jajan warga sekitarnya.
Di sana, sedang digelar kegiatan Gerakan Pangan Murah oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional. Ada beras lima kg, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, tepung, bumbu, cabai hingga buah melon jenis premium dijajakan.
Sebagian menenteng tas belanja, sebagian lainnya sibuk bertanya harga kebutuhan pokok yang dijual lebih murah dari hari biasanya. Di tengah situasi itu, berdiri seorang pria bernama Andri, yang tampak sesekali tampak sibuk melihat-lihat.
Ia datang lebih awal karena mendengar kabar bahwa Gerakan Pangan Murah kembali dilaksanakan di wilayahnya. Bagi Andri, kegiatan seperti ini bukan sekadar pasar kaget. Hal tersebut adalah kesempatan emas bagi masyarakat yang sedang berjuang mengatur pengeluaran sehari-hari. “Ya mungkin lebih murah ya dibanding di luar. Jadi bisa membantu masyarakat, sedikit terbantu,” ujarnya ditemui usai berbelanja.
Andri mengaku cukup terbantu dengan adanya program tersebut. Lima kg beras, minyak dan kebutuhan lain dibelinya. Dia cukup mengeluarkan Rp 90 ribu untuk memborongnya. Tapi, akan merogoh kocek lebih dalam jika dirinya berbelanja di tempat lain dengan komoditas yang sama.
Harga beberapa komoditas yang terus bergerak naik membuatnya harus lebih selektif memilih tempat berbelanja. Karenanya, ketika pemerintah mengadakan program pangan murah, tidak ingin melewatkan kesempatan.
Di sekelilingnya, beberapa warga terlihat saling menawarkan tempat antrean, memastikan setiap orang mendapat bagian dengan tertib. Meski suasana padat, tidak ada kericuhan justru rasa kebersamaan terasa hangat. Andri tersenyum kecil melihatnya. “Kalau bisa sering, ya,” lanjutnya.
Menurutnya, kegiatan ini layak menjadi agenda rutin, bukan hanya sesekali. Sebab bagi banyak keluarga, selisih harga beberapa ribu rupiah bukan hal sepele itulah bedanya beras tetap ada di rak dapur atau tidak.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 19 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu


