TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

NATARU

Indeks

Dewan Pers

Kondisi Terbaru di Lokasi Bencana

Listrik Menyala di 184 Desa, 10 Jembatan Bailey Rampung Dibangun

Reporter: Farhan
Editor: AY selected
Minggu, 28 Desember 2025 | 07:50 WIB
1 dari 18 Jembatan darurat Bailey telah tersambung. Foto : Ist
1 dari 18 Jembatan darurat Bailey telah tersambung. Foto : Ist

SUMATERA – Setelah hari-hari gelap pascabencana banjir bandang dan tanah longsor, harapan mulai kembali menyala di wilayah terdampak. Aliran listrik kini telah pulih di 184 desa di Kabupaten Aceh Tengah, menandai kembalinya aktivitas masyarakat dan semangat pemulihan warga.

 

Tak hanya kelistrikan, akses konektivitas yang sempat terputus juga mulai tersambung. Pemerintah berhasil merampungkan 10 jembatan darurat Bailey di sejumlah wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sehingga jalur transportasi kembali bisa dilalui masyarakat.

 

Pemulihan jaringan listrik di 184 desa tersebut merupakan hasil kerja keras PT PLN (Persero). Hingga Jumat (26/12/2025), PLN telah menormalkan 323 gardu distribusi listrik secara bertahap di wilayah terdampak.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pemulihan sistem kelistrikan menjadi prioritas utama guna mendukung aktivitas masyarakat selama masa pemulihan bencana.

 

“Kami memahami tingginya urgensi listrik bagi masyarakat Takengon dalam masa pemulihan pascabencana,” ujar Darmawan dalam keterangannya, Sabtu (27/12/2025).

 

Ia memastikan PLN terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat setempat untuk membuka akses jalan demi kelancaran mobilisasi material yang masih terbatas akibat kerusakan infrastruktur.

 

Sebelumnya, PLN juga telah mengirimkan genset darurat melalui jalur udara ke RSUD Takengon untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan, meski akses darat sempat terputus total.

 

Meski sebagian besar wilayah telah kembali dialiri listrik, proses pemulihan sepenuhnya masih menghadapi tantangan. Kerusakan infrastruktur jalan serta kondisi cuaca yang tidak menentu masih menghambat mobilisasi alat berat dan material ke lokasi-lokasi yang terisolasi.

 

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Eddi Saputra, menyampaikan bahwa pihaknya masih berupaya menormalkan 139 gardu distribusi tambahan yang terdampak, termasuk di wilayah Takengon.

 

“Kami terus mengupayakan perbaikan gardu-gardu distribusi tersebut, termasuk jaringan dan sarana pendukung lainnya yang membutuhkan penanganan lanjutan,” ungkap Eddi.

Ia menegaskan, seluruh petugas PLN di lapangan bekerja dengan menyesuaikan kondisi medan dan infrastruktur, sembari tetap mengutamakan aspek keselamatan serta keandalan pasokan listrik.

 

Kerja keras tim PLN mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, menyampaikan terima kasih atas dedikasi para petugas yang tetap bekerja di tengah kondisi medan yang berat.

“Proses pemulihan masih berjalan, dan sudah sepantasnya kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh tim yang melayani masyarakat,” ujar Haili.

 

Selain pemulihan listrik, pemerintah juga menuntaskan pembangunan 10 jembatan darurat Bailey yang kini telah dapat dilalui masyarakat. Berdasarkan siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI, jembatan tersebut terdiri dari empat di Aceh, dua di Sumatera Utara, dan empat di Sumatera Barat.

 

Di Aceh, jembatan yang telah rampung dibangun meliputi Jembatan Teupin Mane (39 meter), Jembatan Teupin Redeup (30 meter), Jembatan Jeumpa (18 meter), dan Jembatan Matang Bangka (15 meter), seluruhnya berada di Kabupaten Bireuen.

 

Sementara di Sumatera Utara, dua jembatan Bailey dibangun di Jembatan Anggoli, Kabupaten Tapanuli Tengah (33 meter), serta Jembatan Aran Dalu, Paya Bakung, Kabupaten Deli Serdang (26 meter).

 

Adapun di Sumatera Barat, jembatan yang telah rampung meliputi Jembatan Sikabau di Kabupaten Pasaman Barat (18 meter), Jembatan Padang Mantuang di Kabupaten Padang Pariaman (30 meter), Jembatan Bawah Kubang di Kabupaten Solok (21 meter), serta Jembatan Supayang di Kabupaten Solok (36 meter).

 

Pembangunan jembatan Bailey menjadi salah satu fokus utama pemerintah sejak bencana banjir bandang dan longsor melanda tiga provinsi tersebut pada akhir November lalu. Langkah ini diambil untuk membuka kembali akses wilayah yang sempat terisolasi akibat rusaknya infrastruktur konektivitas.

 

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), bencana tersebut sempat melumpuhkan 80 ruas jalan nasional dan 33 jembatan di tiga provinsi terdampak. Kementerian PU bersama TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta berbagai unsur terkait terus bahu-membahu mempercepat pemulihan infrastruktur.

 

Upaya pembersihan pascabanjir bandang dan longsor juga terus dikebut, salah satunya di Kabupaten Aceh Tamiang. Hingga larut malam, tim gabungan dari Kementerian PU dan relawan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material banjir yang menutup jalan nasional.

 

Berdasarkan video Kementerian PU yang dikutip Sabtu (27/12/2025), proses pembersihan telah berlangsung sejak Jumat (26/12) hingga pukul 23.30 WIB. Di lapangan, ekskavator dan truk bekerja tanpa henti mengangkut lumpur, kayu, serta material lain yang terbawa banjir bandang.

 

Meski waktu telah memasuki tengah malam, proses pembersihan tetap dilanjutkan demi membuka kembali jalur transportasi dan menekan risiko bencana lanjutan bagi warga sekitar. Pembersihan difokuskan pada titik-titik vital, termasuk ruas jalan nasional dan lingkungan pesantren yang sebelumnya tertutup material banjir.

 

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan pascabencana agar aktivitas sosial, pendidikan, dan ekonomi masyarakat Aceh Tamiang dapat kembali berjalan secara bertahap.

 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk bekerja tanpa henti dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga kehidupan masyarakat terdampak benar-benar pulih.

 

“Semua harus terus bekerja tanpa henti, mengerahkan sumber daya nasional untuk mempercepat penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sampai kehidupan dan penghidupan masyarakat dapat pulih dan menjadi lebih baik,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dalam konferensi pers di Banda Aceh, Kamis (25/12/2025).

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit