TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tak Mau Ganti Iwan Bule

PSSI Melawan Mahfud Cs

Laporan: AY
Jumat, 21 Oktober 2022 | 11:05 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. (Ist)
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. (Ist)

JAKARTA - PSSI akhirnya menjawab rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang meminta Moch Iriawan atau Iwan Bule beserta jajaran pengurusnya mundur.

Dengan tegas, PSSI menolak rekomendasi tersebut. Alasannya, TGIPF yang diketuai Menko Polhukam, Mahfud MD tak bisa ikut campur urusan rumah tangga PSSI.

Penolakan itu membuat warganet heran, kok bisa PSSI berani ya melawan Mahfud. Penolakan rekomendasi TGIPF itu disampaikan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh, di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, kemarin.

Riyadh ikut ke Mapolda Jatim untuk mendampingi pemeriksaan Iwan Bule oleh polisi dalam kasus tragedi Kanjuruhan yang menewaskan. 133 orang. Riyadh mengatakan, permintaan mundur dari TGPIF itu kan hanya rekomendasi. Hanya usulan. Keputusan soal Kongres Luar Biasa tetap sesuai aturan.

Beberapa rekomendasi TGIPF antara lain PSSI harus menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih Ketua Umum, Wakil Ketua, hingga jajaran anggota Exco. Selain itu, TGIPF juga merekomendasikan Ketua Umum Mochamad Iriawan dan jajaran Exco untuk mengundurkan diri.

Soal rekomendasi itu, Riyadh bilang tidak bisa ujug-ujug minta KLB. KLB merupakan hak anggota PSSI. Jika anggota meminta dilaksanakannya KLB, PSSI baru akan menggelarnya.

“Kalau anggota minta sesuai statuta ya terlaksana. Kalau di luar ya tidak bisa serta merta. Harus melalui statuta yang ada,” kata Riyadh.

Riyadh mengatakan, PSSI tidak akan melaksanakan rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan TGIPF. Kata dia, PSSI punya langkah sendiri. Bahkan, kata dia, Menpora Zainudin Amali sudah mengatakan pemerintah tak bisa mencampuri urusan PSSI karena khawatir terkena sanksi.

KLB itu urusan antara PSSI dengan FIFA. Pemerintah tidak bisa ikut campur,” kata Riyadh.

Ketua Asprov PSSI Jatim itu menyatakan tidak perlu disuruh pun PSSI akan melaksanakan KLB pada tahun 2023. Itu pun tak bisa mendadak. Ada prosesnya selama tiga bulan.

Soal bentuk tanggung jawab, lanjut dia, Iwan Bule sudah menyatakan bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Bentuk tanggung jawab tersebut dengan kooperatif saat pemeriksaan oleh kepolisian.

Di tempat terpisah, Mahfud MD mengakui, pemerintah memang tidak bisa memecat atau memaksa Iwan Bule beserta jajaran untuk mundur dari PSSI. Soalnya PSSI di bawah wewenang FIFA, bukan pemerintah. Namun, kata Mahfud, ini masalah moral yang harus dipegang oleh siapa pun.

Mahfud berharap, rekomendasi TGIPF bisa mendorong agar Iwan Bule mundur dari kursi Ketum PSSI. Hal itu mungkin terjadi lewat dorongan agar digelar KLB. Atau mundur dulu, baru digelar KLB.

Mahfud kembali menegaskan bentuk tanggung jawab PSSI itu ada dua cara. Yaitu secara moral dan hukum. Kalau secara moral mundur. Kalau secara hukum, kata Mahfud, proses pidana sudah dijalankan oleh kepolisian dan Ketua PSSI bisa kena imbas.

“Tanggung jawab hukum, itu hukum pidananya sudah mulai disidik, dan itu bisa saja kena ketua PSSI nanti tanggung jawab hukumnya. Bisa saja nanti kena Ketua PSSI,” kata Mahfud di Jakarta, kemarin.

Warganet ikut menyoroti penolakan PSSI itu. Sebagian tak kaget dengan respons PSSI yang menolak mundur. “Kami tidak terkejut. Sudah ketebak dari awal,” kicau @bubitlele. “Sudah bisa ditebak sejak awal. Selamat menikmati,” timpal @anangsunarto11.

Akun @MafiaWasit ikut bereaksi soal penolakan PSSI itu. “Bila FIFA dan Pemerintah gak boleh intervensi PSSI. Baiklah biar kami suporter Indonesia yang akan intervensi mereka! Bismillah #SUPORTERMELAWAN,” cuitnya. “Mending di demo besar-besaran aja sih Iwan Bule ini. Orang kok gak punya malu sama sekali,” timpal @ahmadmahfud27. “Satu-satunya cara adalah lawan,” dukung @RizkyDS_. “Takut kehilangan jabatan,” sindir @febribhepheee.

Akun @khojon23 menilai, KLB tidak akan menyelesaikan persoalan. Ia justru khawatir KLB akan membuat Indonesia kena sanksi seperti dulu saat Indonesia mendapat sanksi hingga 5 tahun. “Sekarang muncul isu KLB. Dulu KLB aja hasilnya sama. Nextnya juga bakalan sama kalo yang dibawah”nya cuma mikirin cuan,” ucapnya.

Senada diungkapkan @ozisulaiman. Ia khawatir Indoensia kena sanksi lagi. “Sudah cukuplah kita bersedih karena kehilangan saudara-saudara kita pada Tragedi Kanjuruhan. Jangan sampai sudah jatuh tertimpa tangga,” ujarnya.

Akun @ainalhutapea masih berusaha menyarankan agar Iwan Bule mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral. “Mundurlah. akan lebih ksatria,” ujarnya. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo