TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Nostalgia Zaman Reformasi

Duet Gus Yahya-Mbak Puan Seperti Duet Gus Dur-Mega

Laporan: AY
Minggu, 30 Oktober 2022 | 10:05 WIB
Puan Maharani dan Gus Yahya. (Ist)
Puan Maharani dan Gus Yahya. (Ist)

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapat kabar mengejutkan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut lagi kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar, yang dikenal dengan kasus “kardus durian”.

Kasus ini diyakini akan menjadi pembicaraan serius bagi PKB dan Partai Gerindra, yang kini tengah menggalang Koalisi Indonesia Raya (KIR).

Sementara itu, belum jelasnya pasangan capres-cawapres KIR, membuat pertarungan perebutan capres dan cawapres berlatar belakang Nahdatul Ulama (NU) menjadi lebih panas.

“Capres-cawapres belum ada yang pasti kan. Artinya kemunculan capres maupun cawapres dari kalangan NU masih terbuka lebar,” ungkap pendiri lembaga survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pis Gruop) , kemarin.

Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio menilai, potensi duet Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bisa mengulang duet KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarnoputri.

“Kalau Mbak Puan bisa duet dengan Gus Yahya. Terutama Mbak Puan nomor dua, bisa seperti zaman reformasi, Gus Dur dengan Ibu Mega” kata Hensat.

Dikatakan, duet Gus Yahya Puan maupun Puan-Gus Yahya, bisa jadi pasangan yang mantap dan serius. Kemungkinan duet ini terwujud juga amat terbuka lebar. Sebab PDI Perjuangan bisa mengusung capres-cawapres sendiri.

“Ini pasangan serius. Bu­kan kaleng-kaleng. Gus Yahya Puan bisa maju sendiri,” sebutnya.

Jika duet ini terjadi, maka akan ada banyak pasangan ca pres-ca wapres pada Pilpres 2024. Ganjar bisa hengkang dari PDI Perjuangan dan maju dari poros lainnya.

“Ganjar dengan siapa lewat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Prabowo dengan siapa, Anies Baswedan dengan siapa, dan Gus Yahya-Puan. Ini bagus bagi demokrasi,” pungkasnya.

Apa sikap Gus Yahya terkait Pilpres? Sejauh ini, Gus Yahya masih konsisten tak mau terlibat politik praktis dalam Pilpres 2024. Saat disebut sebagai salah satu calon dari DPW PPP Jawa Timur, Gus Yahya tegas menolaknya.

Teranyar, dalam Rakernas IX Lembaga Dakwah NU, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (25/10), Gus Yahya mengaku tak tertarik maju ke gelanggang Pilpres 2024.

“Saya tak tertarik untuk nyalon jadi presiden. Karena saya sudah merasa presiden sebetulnya di NU ini,” kata Gus Yahya.

Sekadar informasi, sejauh ini, satu-satunya tokoh yang paling pasti mewakili Nahdatul Ulama (NU) adalah Cak Imin. Sebab, Cak Imin punya kendaraan politik yakni PKB. Namun, kasus kardus durian bisa mengacaukan langkah Cak Imin.

Apa tanggapan PKB? Apakah isu yang kembali mencuat ini bakal mengganggu koalisi mere ka dengan Partai Gerindra? Mengingat rencananya, dalam waktu dekat koalisi ini bakal deklarasi capres-cawapres.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda memastikan isu kasus kardus durian tak menggoyahkan koalisi PKB-Gerindra.

Kata dia, kemunculan isu lama ini bagian dari dinamika menjelang pemilu.

Sumber berita rm.id :

https://rm.id/baca-berita/parpol/146442/nostalgia-zaman-reformasi-duet-gus-yahyambak-puan-seperti-duet-gus-durmega

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo