TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

28 Mahasiswa Untirta Serang, Terluka Akibat Bus Tak Kuat Nanjak Dan Terguling

Laporan: AY
Jumat, 25 November 2022 | 18:52 WIB
Bus pengangkut mahasiswa Untirta tergulir di Desa Cisimeut, Lebak. (Ist)
Bus pengangkut mahasiswa Untirta tergulir di Desa Cisimeut, Lebak. (Ist)

LEBAK–Sebanyak 28 orang mahasiswa dari Universitas Tirtayasa (Untirta) Serang, mengalami luka-luka dan harus mendapat perawatan medis setelah bus dengan nomor polisi B-7577-IW yang ditumpanginya terguling akibat tidak kuat menanjak di Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, (25/11/2022).

Informasi yang dihimpun, kejadian yang tidak menimbulkan korban jiwa tersebut, terjadi sekitar pukul 11.40 WIB. Bus pembawa rombongan mahasiswa Jurusan Sosiologi yang akan melakukan kegiatan studi praktik di wilayah suku Adat Baduy diduga tidak kuat menanjak akhirnya mundur dan terguling.

Tak sampai di situ, bus berwarna kuning yang dikemudikan Yayat menimpa sebuah rumah. Beruntung, baik mahasiswa, sopir, kenek dan pemilik rumah tidak menimbulkan korban jiwa, dan peristiwa tersebut sudah ditangani Polsek Leuwidamar.

“Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan sopir. Kejadian itu diduga akibat bus tidak kuat menanjak hingga akhirnya mundur dan terguling. Tidak hanya itu, bus yang dikemudikan Yayat menimpa sebuah rumah,” kata Kapolsek Leuwidamar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sudedi, melalui telepon selulernya oleh wartawan.

“Alhamdulilah, bus yang mengkut 28 penumpang termasuk sopir dan kenek hanya mengalami luka ringan dan sudah mendapat perawatan medis. Tapi mereka kini hanya syok ringan saja,” sambung Sudedi.

Sementara, Kepala Puskesmas Cisimeut Dede Herdiansyah mengatakan, dari 28 penumpang yang menjadi korban tergulingnya bus kini masih dalam perawatan, sebab selain mengalami luka juga mengalami syok.

“Yang terluka itu ada 25 mahasiswa, dan 2 orang sopir dan kenek. Dari 25 mahasiswa 9 orang mendapatkan perawatan, karena mereka mengalami syok sehingga butuh istirahat lebih,” kata Dede.

Dede mengatakan, ke-9 korban itu mayoritasnya berjenis kelamin perempuan. Mereka masih lemas akibat kejadian tersebut.

“Sebetulnya ke 28 orang itu semua mendapatkan perawatan dan diperiksa oleh tenaga kesehatan (nakes) namun kini hanya tinggal 9 orang yang masih di puskesmas, karena sudah mulai membaik,” katanya.

Sementara mahasiswa lainnya, kata Dede sudah bisa beraktivitas normal. Mereka pun sudah melanjutkan perjalanan mereka ke wilayah pemukiman suku Adat Baduy.

“Alhamdulillah yang lain sudah bisa beraktivitas, dan sebetulnya ke 9 orang ini juga tidak apa apa cuma lemes karena syok itu. Kita juga ngobatinya cuma pakai Betadine tidak ada yang di jahit,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo