TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ngotot Ingin Jadi Presiden

Cak Imin, Coba Lihat Papan Survei Dong!

Laporan: AY
Jumat, 23 Desember 2022 | 09:28 WIB
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar. (Ist)
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar. (Ist)

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar masih ngotot ingin maju sebagai capres di 2024 mendatang.

Sayangnya, nafsu besar Cak Imin itu, tidak didukung dengan elektabilitasnya yang masih berada di papan bawah.

Selama ini, Cak Imin memang satu-satunya ketua umum parpol yang terang-terangan ngomongin capres. Dalam berbagai acara, Wakil Ketua DPR itu, selalu menyatakan kesiapannya sebagai capres. Apalagi, ketika dirinya bertemu dengan relawan pendukungnya.

Seperti saat Imin menyapa massa Relawan Bagus Muhaimin Jawa Barat, di Purwakarta, Rabu (21/12) malam. Dalam acara yang berlangsung di agrowisata Tirta Kahuripan ini, Imin blak-blakan mengaku ingin maju sebagai capres, bukan sebagai cawapres.

Alasannya, jika jadi presiden, ia punya kekuatan politik mengubah Indonesia ke arah lebih baik. Untuk itu, ia mengimbau para relawannya untuk merapatkan barisan dan soliditas untuk merealisasikan cita-citanya tersebut.

"Tidak akan ada perubahan tanpa kekuatan politik, tidak akan ada reformasi tanpa politik, Makanya, saya ingin jadi presiden agar kita punya kekuatan politik mengubah keadaan yang lebih baik," ucap Cak Imin.

Sejauh ini, langkah politik yang sudah diambil Cak Imin untuk maju di Pilpres 2024 mendatang adalah berkoalisi dengan Gerindra.

Keduanyapun sempat menggelar deklarasi saat Rakernas Partai Gerindra, beberapa bulan lalu. Tapi, siapa yang akan jadi capres maupun cawapres, hingga kini belum juga diputuskan.

Namun, dibanding Imin, Prabowo yang sudah didukung Gerindra untuk nyapres di 2024 masih lebih unggul dalam sisi elektabilitas.

Dalam berbagai survei, Ketum Gerindra itu, selalu masuk 3 besar capres bersama Gubernur Jawa Tengah, Gajar Pranowo dan eks Gubernur DKI, Anies Baswedan.

Bagaimana dengan Imin? Berbeda dengan Prabowo, Imin tidak pernah masuk dalam papan atas capres sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi. Dalam survei terbaru yang dilakukan Charta Politika misalnya.  Imin tidak masuk 10 nama yang paling banyak dipilih sebagai presiden 2024.

Di survei tersebut, 10 nama yang masuk adalah Ganjar Pranowo (31,7 persen), Anies Baswedan (23,9 persen), Prabowo Subianto (23 persen), Ridwan Kamil (5,8 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (2,3 persen). Selanjutnya Sandiaga Uno (2 persen), Puan Maharani (1,5 persen), Khofifah Indar Parawansa (1,2 persen), Erick Thohir (1,1 persen) dan Airlangga Hartarto (0,7 persen).

Muhaimin baru masuk di jajaran bursa Cawapres. Meskipun masih di luar 5 besar. Karena elektabilitas cawapres tertinggi dipegang Ridwan Kamil (21,4 persen), Sandi (17,6 persen), AHY (10,3 persen), Erick (8,4 persen) dan Khofifah (6,1 persen). Imin berada di peringkat keenam sebagai cawapres dengan memperoleh 4,4 persen.

Pada survei terbaru yang dilakukan Poltraking, Imin juga tidak masuk bursa capres pilihan rakyat. Posisi 3 besar di survei capres masih ditempati Ganjar, Anies dan Prabowo. Imin baru masuk dalam bursa cawapres.

Namun, posisinya juga bukan di papan atas. Karena elektabilitas cawapres tertinggi diborong oleh Erick (15,1 persen), Ridwan Kamil (14 persen), AHY (11,7 persen), Sandi (9,2 persen), Khofifah (5,5 persen), Cak Imin(5,3 persen), Puan Maharani (3,4 persen), Mahfud MD (2,9 persen).

Pakar komunikasi politik Lely Arianne mengaku tidak kaget dengan kepedean Cak Imin maju sebagai capres. Karena di Pilpres sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) era Presiden SBY ini juga ngomong begitu. Ia ngotot kepingin jadi Cawapres Jokowi.Meskipun elektabilitasnya juga pas-pasan.

Lely mengingatkan, libido politik juga harus didahului dengan membaca arah mata angin. Termasuk survei.

"Dulu, begitu juga waktu sama Jokowi, politik itu kan harus dibaca," kata Lely, tadi malam.

Meskipun, ia mengakui bahwa elektabilitas tidak melulu menjadi patokan untuk maju di Pilpres. Buktinya, di Pilpres 2024 juga banyak kejutan, yakni munculnya KH Ma'ruf Amin yang ketika itu tidak diperhitungkan. Tapi untuk posisi calon RI 2. Bukan capres.

"Sudah ada contoh. Karena yang dilihat itu kan capresnya. Capres biasanya nyari yang enggak akan menjadikannya matahari kembar. Yang bisa membuat presiden nyaman. Seperti Boediono saat jadi Wapresnya SBY," sambungnya.

Apakah Cak Imin berpeluang jadi Cawapres yang bisa bikin presidennya nyaman? "Cak Imin ada kecenderungan jadi matahari kembar. He-he-he," kelakar Lely. rm.id

Komentar:
Berita Lainnya
Foto : Ist
2 Menteri PKB Menghadap Presiden
Rabu, 20 Maret 2024
Foto : Ist
Cak Imin Melempem Di Jatim
Selasa, 12 Maret 2024
Foto : Ist
Hasil Terbaru Survei Roy Morgan
Kamis, 01 Februari 2024
Ilustrasi. Foto : Ist
Lembaga Survei Membingungkan
Selasa, 23 Januari 2024
Foto : Ist
Persiapan Cawapres Hadapi Debat
Sabtu, 20 Januari 2024
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo