TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Alhamdulillah, Prediksi Badai Besar 28 Desember Meleset

Laporan: AY
Kamis, 29 Desember 2022 | 08:40 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) soal adanya badai besar yang akan melanda kawasan Jakarta dan sekitarnya pada 28 Desember kemarin, alhamdulillah, meleset.

Tak ada badai yang melanda Jakarta seharian kemarin. Ibu Kota dan sekitarnya hanya diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Sejak pagi kemarin, cuaca di Jakarta sudah mendung. Hujan lalu turun setelah siang hari. Di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, misalnya, hujan mulai turun sekitar pukul 13.30 WIB.

Hujan turun merata hingga kawasan Jakarta Utara yang disertai angin kencang dan wilayah Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Intensitas hujan beragam, mulai dari ringan sampai lebat.

Intensitas hujan pada malam hari lebih tinggi disertai dengan angin kencang. Tak hanya di wilayah Jakarta, hujan juga turun sampai ke Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Warga yang awalnya cemas dengan prediksi akan adanya badai besar, akhirnya bisa bernapas lega. Ramalan badai besar.

Prediksi soal akan adanya badai besar itu, awalnya disampaikan peneliti Klimatologi BRIN, Erma Yulihastin, setelah menganalisa data dari Satellite Disaster Early Warning System (Sadewa).

Kata dia, akan ada badai yang datang dari Samudera Hindia dan menyapu wilayah Jabodetabek. Ia pun mengingatkan agar warga yang tinggal di Jabodetabek bersiap.

"Warga Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kicau Erma, di akun Twitter miliknya, @Eyulishatin, Selasa (27/12).

Cuitan Erma ini sempat bikin panik warganet. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi bahkan menyarankan para karyawan yang bekerja di Ibu Kota agar melakukan work from home (WFH) alias kerja di rumah.

Menanggapi kehebohan ini, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati buru-buru menyampaikan keterangan pers. Kata dia, dari analisanya, tak ada badai dahsyat di 28 Desember itu. Yang ada adalah cuaca ekstrim yang mirip pada penghujung 2019. Cuaca ekstrim saat itu menyebabkan Jakarta terendam banjir.

"Poin yang perlu kami sampaikan justru salah satu alasan kenapa kami gencarkan informasi dan konferensi pers ini dikhawatirkan dapat terjadi seperti itu, semoga tidak," kata Dwikorita, saat konferensi pers secara daring, kemarin.

Dwikorita menambahkan, pada 2019, kondisi memburuk karena munculnya fenomena La Nina sehingga curah hujan semakin meningkat sampai dengan cakupan 70 persen. Sementara, saat ini, fenomena La Nina rendah.

"Namun, akan lebih baik kita waspada, siaga, meskipun La Nina-nya melemah," ucap Dwikorita.

Menanggapi perbedaan prediksi soal cuaca ekstrim ini, Presiden Jokowi sampai ikut memberi keterangan. Kepala Negara menyerahkan urusan tersebut kepada BMKG.

"Ikuti semua informasi dan ikuti semua yang disampaikan oleh BMKG," kata Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad ikut menyoroti perbedaan informasi soal cuaca ekstrem dari dua lembaga ini. Kata dia, usai reses nanti, DPR akan memanggil BMKG dan BRIN.

Tujuannya, agar kedua lembaga ini bisa menyinkronkan data sebelum menyampaikan informasi ke publik.

"Jadi, masyarakat yang waswas karena cuaca, tidak tambah waswas karena pernyataan yang mirip, tetapi agak berbeda," kata Dasco, di Jakarta, kemarin. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo