TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Beda Ramalan Cuaca BMKG Dengan BRIN

Bikin Resah, Harusnya Cukup Satu Pintu Saja

Laporan: AY
Kamis, 29 Desember 2022 | 10:05 WIB
Suryadi Jaya Purnama Anggota DPR Komisi V. (Ist)
Suryadi Jaya Purnama Anggota DPR Komisi V. (Ist)

JAKARTA - Senayan menyesalkan perbedaan informasi antara Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Seharusnya, informasi cuaca cukup satu pintu.

BRIN sebelumnya menyebutkan potensi hujan ekstrem hingga badai bakal terjadi pada 28 Desember 2022 di wilayah Jabodetabek, khususnya Tangerang dan Banten.

Sementara info BMKG menyebutkan, cuaca di hari yang sama masih merupakan kategori aman. Intensitas hujan diperkirakan adalah hujan ringan hingga sedang.

Anggota Komisi V DPR Suryadi Jaya Purnama menyesalkan silang informasi terkait cuaca ekstrem tersebut. Sebaiknya, Pemerintah memberlakukan satu pintu bagi diseminasi informasi yang terukur kepada masyarakat tentang cuaca ekstrem. Yaitu, melalui BMKG sesuai Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

“Jangan sampai karena perbedaan informasi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” kata politikus PKS ini.

Suryadi tetap mengapresiasi langkah Pemerintah mengantisipasi cuaca ekstrem ini terkait mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini disampaikan pada saat Rapat Kerja (raker) dengan Komisi V DPR pada 13 Desember 2022.

Selain itu, kata Suryadi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah menyelesaikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Bendungan kering ini berfungsi sebagai pengendali banjir.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas juga telah melaksanakan Siaga SAR Khusus Nataru 2023. Basarnas menempatkan personel dan alat utama di lokasi-lokasi strategis yang rawan kecelakaan/bencana di pelabuhan, ruas jalan tol, bandara, terminal bus, dan tempat wisata.

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga berencana menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi potensi banjir akibat hujan ekstrem,” imbuh Suryadi.

Dia bilang, diseminasi informasi terkait cuaca oleh Pemerintah bisa lebih ditingkatkan lagi.

“Masyarakat tidak perlu resah, sehingga terganggu aktivitas perekonomiannya. Para pemudik Nataru juga tidak perlu kebingungan membuat rencana perjalanannya,” ulasnya.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menambahkan, para pemangku kepentingan di pusat dan daerah kudu siap mengantisipasi ancaman bencana alam.

“Semua pihak harus benar-benar siap siaga mengantisipasi ancaman cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana,” ujar Lestari dalam keterangannya, kemarin.

Wanita yang akrab disapa Rerie ini mengimbau, masyarakat terus memantau perkiraan cuaca terkini dan kondisi wilayah yang akan menjadi tujuan perjalanannya.

Sehingga dalam melakukan perjalanan selama liburan akhir tahun ini, masyarakat benar-benar aman dan terhindar dari ancaman bencana alam.

Bagi wilayah-wilayah yang diperkirakan rawan terhadap cuaca ekstrem, masyarakatnya kudu bersama-sama melakukan upaya antisipasi bencana. Bangun semangat gotong-royong antarwarga.

“Perkokoh nilai-nilai persatuan Indonesia pada setiap warga negara,” tegasnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo