TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
HUT Mega Ke-76

Puan: Dari Mama Aku Belajar, Kebenaran Akhirnya Menang

Laporan: AY
Senin, 23 Januari 2023 | 11:27 WIB
Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. (Ist)
Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. (Ist)

TANGSEL - Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani mengucapkan selamat ulang tahun ke-76 kepada mama tercinta, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

"Mama, di hari ulang tahun ini, semoga mama selalu sehat, panjang umur, bahagia, dan selalu menjadi panutan kita semua," kata Puan dalam video animasi yang diposting melalui Reels Instagram-nya, Senin (23/1).

Postingan tersebut menggambarkan sketsa awal Mega berupa garis dan lingkaran, hingga menjadi sosok utuh yang anggun berkebaya merah. Dengan senyum khasnya. Dibubuhi tulisan Keteguhan Ibu Megawati.

Dari mama, aku banyak belajar. Tentang kerja keras, perjuangan, keteguhan, dan keyakinan bahwa akhirnya kebenaran lah yang akan menang. Happy birthday mama, I love you," imbuh Puan.

Lewat perjuangan PDIP yang begitu berliku, Mega telah berhasil membuktikan bahwa pada akhirnya, kebenaran lah yang akan menang. Terutama, setelah perempuan bernama lengkap Diah Megawati Setiawati Soekarnoputri itu menjabat Ketua Umum PDIP.

Merujuk situs pdiperjuanganlampung.id, sejarah PDIP dapat dirunut mulai dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Ir. Soekarno pada 4 Juli 1927.

PNI bergabung dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.

Partai gabungan tersebut kemudian dinamakan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), pada 10 Januari 1973.

Sejak awal terbentuk, konflik internal PDI terus terjadi. Diperparah dengan adanya intervensi dari pemerintah.

Untuk mengatasi konflik tersebut, anak kedua dari Ir Sukarno, Megawati Sukarnoputri didukung untuk menjadi Ketua Umum PDI.

Namun, rezim Soeharto yang tak menyetujui dukungan tersebut, menerbitkan larangan mendukung pencalonan Mega dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Berbanding terbalik dengan keinginan peserta KLB.

Secara de facto, Mega dinobatkan sebagai ketum DPP PDI periode 1993-1998.

Sehingga, pada Musyawarah Nasional (Munas) 22-23 Desember 1993 di Jakarta, Mega dikukuhkan sebagai Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI secara de jure.

Konflik internal PDI terus terjadi, hingga Kongres di Asrama Haji Medan pada 22-23 Juni 1996.

20 Juni 1996, para pendukung Mega berunjuk rasa hingga bentrok dengan aparat keamanan, yang menjaga kongres.

15 Juli 1996, pemerintah Souharto mengukuhkan Suryadi sebagai Ketum DPP PDI. Akhirnya, pada 27 Juli 1996, pendukung Mega menggelar Mimbar Demokrasi di halaman kantor DPP PDI, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat.

Setelah itu, muncul rombongan berkaus merah kubu Suryadi, yang bentrok dengan kubu Megawati Sukarnoputri.

Peristiwa tersebut dikenal dengan Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli atau disingkat menjadi Peristiwa Kudatuli.

Usai peristiwa tersebut, PDI di bawah pimpinan Suryadi hanya memperoleh 11 kursi DPR.

Karena pemerintahan Soeharto lengser pada reformasi 1998, PDI di bawah pimpinan Mega semakin kuat.

Mega yang ditetapkan sebagai Ketum DPP PDI periode 1998-2003 pada Kongres ke-V di Denpasar, Bali kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999. Agar partai berlambang banteng itu dapat mengikuti pemilu.

Nama tersebut disahkan oleh Notaris Rahmat Syamsul Rizal dan kemudian dideklarasikan pada 14 Februari 1999 di Istora Senayan, Jakarta.

Kongres I PDI Perjuangan (PDIP) digelar di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah pada 27 Maret-1 April 2000. Mega pun dikukuhkan sebagai Ketum DPP PDIP periode 2000-2005.

Posisi tertinggi di partai itu disandang Mega hingga hari ini. Kongres V PDIP di Bali pada 8-10 Agustus 2019, mengukuhkan Mega sebagai Ketum PDIP periode 2019-2024.

Saat ini, PDIP menargetkan kemenangan di Pemilu 2024, untuk mencetak hattrick tiga kali berturut-turut sejak Pemilu 2014.

PDIP dinilai punya potensi yang besar untuk meraih kemenangan pemilunya lagi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo