TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Gambaran Survei

Ganjar Disukai Pencinta Jokowi

Laporan: AY
Selasa, 24 Januari 2023 | 09:27 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

TANGSEL - Pemilu 2024 memang masih 2 tahun lagi, tapi gambaran peta suara pemilihnya sudah bisa diraba-raba dari sekarang. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang selama ini kerap merajai sejumlah survei capres, dianggap mewakili basis pendukung Presiden Jokowi. Sebab, para pencinta Jokowi, mayoritas menyukai Ganjar. Sementara Anies Baswedan yang berada di bawah Ganjar, lebih disukai oleh kalangan oposisi.

Begitulah gambaran peta suara di Pilpres 2024 bila melihat dari hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga baru-baru ini. Dua nama: Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang selalu nangkring di posisi 2 besar, elektabilitas masing-masing dipengaruhi oleh latar belakang antara pendukung pemerintah dan di luar pemerintah.

Gambaran ini bisa dilihat dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis  baru saja dirilis Minggu (22/1) lalu. Dalam surveinya, LSI menemukan ada korelasi antara tingginya tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi pada meningkatnya elektabilitas Ganjar. 

Seperti di bulan Januari, saat tingkat kepuasan terhadap Jokowi naik dari 67,8 persen di bulan November 2022 menjadi 76,2 persen di bulan Januari 2023, peningkatan serupa juga terlihat pada elektabilitas Ganjar.

Tingkat keterpilihan Gubernur Jawa Tengah itu di kontestasi Pilpres 2024 naik dari 24,2 persen di bulan November 2022 menjadi 27,2 persen di bulan Januari 2023. Fenomena yang mirip juga terjadi di bulan-bulan lainnya.

Selain itu, dalam survei LSI disebutkan bahwa dari 76,2 persen masyarakat yang menyatakan puas terhadap kinerja presiden, 35,4 persen di antaranya mendukung Ganjar. Sementara dari pendukung 2 pesaingnya di 3 besar, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto hanya 16,8 persen dan 16 persen.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan juga mengurai bahwa sebanyak 41,9 persen pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada pilpres 2019 lalu cenderung mengalihkan dukungannya ke Ganjar.

Sementara itu, pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno cenderung mengalihkan dukungan ke Prabowo (36,4 persen) dan Anies Baswedan (28,6 persen).

"Ada kaitan tampaknya antara tingkat kepuasan terhadap presiden dengan sikap politik pada Pemilu 2019 lalu," kata Djayadi.

Temuan lain yang menunjukkan bahwa Ganjar disukai oleh pencinta Jokowi bisa dilihat dari  sisi basis dukungan. Djayadi melihat ada pola yang mirip antara basis pemilih Ganjar, PDIP dengan Jokowi.

"Sangat kuat didorong oleh basis pemilih Jokowi," terangnya.

Karena itu, Presiden Jokowi disebut bakal punya pengaruh signifikan, baik terhadap basis dukungan PDIP maupun dukungan terhadap Ganjar Pranowo.

"Jika kredibilitas terhadap Presiden Joko Widodo tetap terjaga maka ke depan dukungan terhadap PDIP, dan sekaligus Ganjar Pranowo, juga kemungkinan besar akan semakin kuat," tuturnya.

Terbukti dalam semua simulasi capres yang dilakukan LSI, Ganjar kokoh bertahan di posisi puncak elektabilitas capres. Di simulasi 3 nama misalnya, Ganjar membukukan elektabilitas 36,3 persen, lalu Anies 24,2 persen dan Prabowo 23,2 persen.

Survei ini digelar pada periode 7-11 Januari ini melibatkan 1.221 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,9 persen.

Temuan yang sama juga bisa dilihat dari survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pekan lalu. Dalam survei tersebut, diketahui bahwa bahwa pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2018 paling dominan memberikan dukungannya pada Ganjar Pranowo.

Berdasarkan survei yang berlangsung 3-11 Desember 2022 itu, Ganjar memperoleh 44 persen suara pemilih Jokowi-Ma’ruf. Sedangkan 22 persen lainnya mendukung Prabowo Subianto, dan 20 persen sisanya menjatuhkan pilihan pada Anies Baswedan.

“Sebarannya cukup terdistribusi, tapi paling besar adalah ke Ganjar,” kata pendiri SMRC Saiful Mujani.

Di sisi lain, pendukung Prabowo dan Sandiaga Uno pada Pemilu 2019 lebih banyak beralih ke Anies, dengan jumlah 44 persen. Hanya ada 37 persen yang menyatakan tetap mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024. Sedangkan Ganjar hanya memperoleh 13 persen suara pemilih Prabowo-Sandi.

“Ternyata Anies mengambil paling banyak dari suara Prabowo-Sandi di Pilpres 2019,” ujar Saiful Mujani.

Bagaimana partai menyikapi gambaran peta suara di 2024 ini? Politisi Partai Golkar Dave Laksono mengaku belum mau berasumsi terlalu jauh terkait temuan survei tersebut. Menurutnya, proses pencalonan presiden masih panjang dan dinamis.

"Asumsi ini terlalu jauh kita bahas saat ini, mengingat pencalonan presiden masih panjang. Sebaiknya kita fokus akan persoalan bangsa yang didepan mata," kata Dave tadi malam.

Beda dengan Golkar, Demokrat tak khawatir bila mayoritas pemilih Jokowi akan beralih ke Ganjar. Menurut Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, saat ini jumlah masyarakat yang menginginkan perubahan jauh lebih banyak. 

Meskipun elektabilitas Anies Baswedan, jagoan dari Koalisi Perubahan yang sedang digagas Demokrat-NasDem-PKS masih tertinggal dari Ganjar, Herzaky mengaku tidak gentar.

"Survei ini baru satu, survei arus perubahan sangat banyak. Kekuasaan itu punya banyak tool untuk menekan perubahan tidak terjadi," kata Herzaky tadi malam.

Ia santuy, karena dalam beberapa simulasi capres LSI baik 19 nama, 10 nama hingga 3 nama, jumlah responden yang tidak menjawab masih cukup tinggi.

"Apalagi hampir 20 persen belum jawab, tidak jawab atau takut jawab," kelakarnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo