Mahasiswa UI Yang Tewas Tertabrak Tengah melaju 60K/Jam, Jadi Tersangka

JAKARTA - M. Hasya Attalah Syaputra (18), yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), disebut Penyidik Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya tengah lalai dalam berkendara sehingga menyebabkan dirinya tewas. Polisi mengatakan bahwa Hasya pada saat kejadian melaju dengan kecepatan 60km/jam. 

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman menjelaskan bahwa pada saat kejadian, kondisi sedang gerimis dan menyebabkan jalanan licin. 

"Jadi pada saat itu jam 21.30 WIB kendaraan licin dan hujan agak gerimis, kendaraan korban melaju kecepatannya kurang lebih 60 km/jam," kata Latif, Jumat (27/1/2023).

Korban pada saat itu berusaha untuk menghindari genangan air dengan cara belok ke arah yang berlawanan setelah kendaraan di depannya berbelok. Namun, terdapat mobil Pajero yang tengah dikendarai ESBW, seorang purnawirawan polisi yang tengah melaju. 

Kecepatan yang tinggi pun membuat korban tidak bisa menghindari terjadinya kecelakaan. Sementara, disebutkan bahwa kecepatan mobil ESBW normal. 

"Kendaraan roda dua (korban) melakukan rem mendadak untuk menghindari kendaraan yang berbelok ke kanan. Di saat bersamaan, datang kendaraan Pajero (ESBW) yang mengarah dari utara menuju ke selatan sehingga terjadi tabrakan di TKP tersebut," jelasnya.

"Pak Eko kecepatan 30 kilometer per jam," sambungnya. 

Hasya kini ditetapkan sebagai tersangka pada kasus kecelakaan yang menewaskan dirinya, lantaran ia disebutkan lalai dalam berkendara. Lebih lanjut, Latif mengatakan bahwa Hasya tewas bukan karena kelalaian ESBW. 

"Jadi bukan kelalaian Pak Eko (ESBW). Pertama, dia kurang hati-hati mengendalikan sepeda motor. Saat itu dia berjalan, tiba-tiba ada orang belok, dia tidak bisa mengendalikan kendaraan. Dia jatuh dan dia yang menyebabkan terjadinya kecelakaan," jelasnya.