TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kick Off Gerakan RM Muda–Young Pioneer

Erick Idolanya Anak Sekolah

Laporan: AY
Sabtu, 11 Maret 2023 | 10:08 WIB
Kegiatan Muda RM di SMA Bambu Apus , Jakarta Timur. (Foto : RM)
Kegiatan Muda RM di SMA Bambu Apus , Jakarta Timur. (Foto : RM)

JAKARTA - Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) mulai ak­tif bergerak ke sekolah-sekolah menengah. Selain mengenal­kan literasi pendidikan politik pemula, Rakyat Merdeka me­lalui gerakan Muda RM juga memberi motivasi dan sharing inspiratif mengenai transformasi kepemimpinan.

Sepekan ini, ada dua sekolah yang dikunjungi tim Muda RM. Pertama, SMA MH Thamrin yang berada di Bambu Apus, Jakarta Timur. Kedua, SMA Negeri 51 di Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Muda RM adalah kolaborasi Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) dengan sejumlah anak-anak muda hebat dari perguruan tinggi negeri favorit dan lulusan luar negeri. Turun ke sekolah, road show memberikan mentoring dan coaching dengan cara interaktif dan seru.

Ada sharing motivasi, berbagi cerita, sampai TikTok dan In­stagram challenge. Muda RM juga mengenalkan program Young Pioner Award, menjaring anak-anak muda terbaik dari tiap sekolah untuk nantinya diikut­kan dalam sesi khusus dengan hadiah bantuan biaya penunjang pendidikan.

Muda RM dipimpin Firsty Hestyarini, yang juga Pemimpin Redaksi RM digital. Sedangkan leader program Young Pioneer Award adalah Levina Kerensa, anak muda hebat Indonesia, lulusan ITB dan Korean University.

SMA MH Thamrin, sebanyak 80-an pelajar ikut kegiatan ini pada Selasa (7/3/2023). Acara digelar sepulang seko­lah. Mereka terlihat sangat bersemangat. Sejumlah guru juga ikut mendampingi.

Mentor yang menjadi motivator di SMA ini adalah Muhammad Haikal Pramono. Alumnus dari Sekolah MH Thamrin, yang kini menjadi mahasiswa ITS Sura­baya. Hadir dari pihak sekolah MHT yaitu Guru Bimbingan dan Konseling, Durra Syahrini.

Durra berterima kasih lantaran siswa-siswi MHT mendapatkan pencerahan guna melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Durra pun mengajak para siswa-siswa menyimak materi yang akan disampaikan narasumber. Mengingat acara ini penting untuk siswa tingkat akhir yang ingin melanjutkan pendidikan ke universitas terkemuka.

"Nah, informasi dari kakak-kakak ini sangat dibutuhkan untuk siswa-siswi MHT, tentunya yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi,” kata Durra.

Muhammad Haikal bercerita pengalamannya berburu masuk kampus favorit. Termasuk tips-tips sukses lolos seleksi. Mulai dari meminta restu dari orang tua dan guru, mencari partner belajar hingga menentukan mentor yang tepat.

“Dulu gua anak tongkrongan. Ng­gak pernah belajar serius. Main terus. Pas gua mau masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) akhirnya gua serius belajar,” kenangnya, sambil tertawa.

Dia mengingatkan, agar adik-adik kelas­nya belajar lebih rajin, sehingga lebih siap saat masuk ke perguruan tinggi.

Dialog berlangsung seru tapi santai.

“Siapa di sini yang sudah persiapan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri (PTN), perguruan tinggi swasta (PTS), bahkan perguruan tinggi luar negeri (PTLN),” tanya Haikal.

Dua siswi yang mengenakan batik corak berbeda menghampiri Haikal. Dari penuturannya, ternyata satu di antara dua siswi tersebut telah diterima di lima universitas luar negeri.

“Boleh dong disebutkan kamu diterima di kam­pus apa aja,” pinta Haikal, disambut teriakan para siswa 'sebut, sebut, sebut'.

"Universitas Toronto, Universitas Mel­bourne, Columbia University, University of Cambridge, Michigan University," jawab siswi itu, disambut tepuk tangan meriah dari peserta. Wow hebat sekali.

Siswi ini lalu diajak ke panggung dan memberikan motivasi kepada teman-temannya yang berkeinginan melanjut­kan pendidikan ke luar negeri. Dia bilang, masuk kampus luar negeri tidak sulit. Asal terus belajar dan tak henti berusaha.

“Dibandingkan di Indonesia yang banyak kompetisinya dan kampusnya lebih dikit, universitas luar negeri lebih mudah dimasuki. Jadi, yang penting belajar dan terus berusaha,” ucap dia.

Di SMAN 51 pada Kamis (9/3/2023), peserta yang ikut acara Muda RM lebih banyak lagi. Sekitar 300-an siswa datang dan berkumpul di aula. Kepala Sekolah Solihin, dan guru-guru pun ikut aktif mendampingi.

Meski cuaca sedikit basah karena hujan, tapi peserta tetap bersemangat. Mentor dari Young Pioneer di sekolah ini ada dua orang. Haikal Pramono ditemani Aldo Jusman, alumnus Teknik Industri dari Universitas Parahyangan, Bandung.

Kata Aldo, pelajar yang ingin suk­ses, harus memiliki tiga hal: pengalaman organisasi, koneksi dan yang paling penting adalah mentor.

Mentor yang tepat, akan menentukan kesuk­sesan seseorang. Apalagi, jika mentor itu sosok yang selalu mengajak aktif bertransformasi.

Leader Muda RM Firsty Hestyarini berbicara soal transformasi di sektor media. Menurutnya, seiring perkembangan teknologi, masyarakat, termasuk pelajar harus melek informasi.

Minimal, mengetahui berita-berita yang sedang viral. Pelajar yang ingin membidik perguruan tinggi favorit, misalnya, bisa mengikuti tips-tips atau strategi sampai tes-tes try out gratis, di kanal-kanal media sosial.

Hesty-sapaannya, menjelaskan peran penting generasi muda di Pemilu 2024, sebagai penentu arah bangsa lima tahun ke depan. Kenapa? Sebab 60 persen pemilih didominasi anak muda.

"Ini artinya, apa yang dipilih milenial dan generasi Z di Pemilu nanti, sangat menentukan masa depan bangsa. Satu suara teman-teman, punya arti besar. Makanya, jangan golput," tekan Hesty.

Lebih lanjut, Hesty mengajak kaula muda memilih pemimpin yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Terutama pemimpin yang bisa mengikuti transformasi digital dari masa ke masa.

"Menjawab tantangan di era disruptif seperti sekarang ini bukan pekerjaan yang ringan. Butuh pemimpin transformatif, inovatif, dan edukatif," katanya.

Saat ditanya, siapa tokoh nasional yang paling mencerminkan transfor­masi? Ada pelajar yang menjawab dengan lantang.

“Erick Thohir,” katanya.

Siswa itu, kelas XII IPA III Muhammad Haikal. Kata dia, terpilihnya Erick sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Kongres Luar Biasa adalah sebuah langkah transformasi persepak­bolaan Indonesia. Ia menaruh harapan kepada Erick agar bisa memperbaiki industri sepak bola nasional.

"Sepak bola Indonesia itu mengalami masa-masa tidak jelas. Seperti jadwal pertandingannya, kualitas stadion, dan para supporter. Saya berharap, Pak Erick menciptakan transformasi agar sepak bola Indonesia lebih maju," katanya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo