TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jelang Bulan Puasa, Kebutuhan Pangan Naik

Stabilkan Harga, Jaga Stok

Laporan: AY
Selasa, 14 Maret 2023 | 11:49 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Jelang bulan puasa, ada fenomena yang kerap terjadi yakni kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako), khususnya pangan. Kenaikan tersebut akibat melonjaknya permintaan dan minimnya pasokan.

Anggota Komisi DPR Johan Rosihan mengingatkan Pemerintah segera membuat kebijakan konkret dan menemukan solusi agar harga komoditas pangan bisa segera stabil. Pasalnya, kebutuhan pangan cenderung mengalami peningkatan permintaan.

Johan bilang, kenaikan harga pangan yang tidak terkendali akan menyulitkan masyarakat. Terutama, masyarakat yang berada pada strata ekonomi lemah seperti petani, nelayan, buruh dan yang berpenghasilan tidak menentu.

Karena itu, diperlukan kebijakan tepat untuk mengatasi inflasi pangan terutama saat puasa dan Lebaran nanti.

“Pemerintah harus sadar bahwa petani selain sebagai produsen juga sebagai konsumen. Jadi, inflasi pangan pasti menyebabkan kesejahteraan petani semakin terpuruk,” imbuhnya.

Politikus PKS ini mendorong Pemerintah memberikan jaminan ketersediaan pangan murah dan terjangkau bagi penduduk miskin dan rawan pangan di seluruh pelosok Tanah Air. Yaitu dengan upaya redistribusi pangan untuk kelompok miskin.

“Pemerintah juga harus menjamin stok pangan yang lebih rasional saat puasa dan Lebaran ini agar harga bisa stabil di pasaran,” saran dia.

Johan juga mendesak Pemerintah lebih serius melaksanakan agenda perlindungan terhadap petani. Caranya dengan segera menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras yang berpihak pada keuntungan petani demikian juga dengan komoditas pangan lainnnya.

Dia berharap, puasa dan Lebaran dijadikan sebagai momen untuk memperkuat keberpihakan pada petani dan nelayan dengan cara membantu mereka mendapatkan harga yang layak saat panen raya.

Juga memastikan produksi petani dan nelayan dapat diserap Pemerintah dan pasar pada momen penting ini,” imbuhnya.

Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mengungkapkan, saat ini terus terjadi kenaikan harga komoditas pangan di pasar tradisional seperti komoditi bawang putih, cabe merah, cabe rawit, dan minyak goreng curah.

“Maka Pemerintah harus hadir agar daya beli masyarakat tidak semakin terpuruk akibat terus melonjaknya kebutuhan pokok saat puasa,” harap dia.

Sementara, Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengingatkan, fase-fase kenaikan harga pangan jelang puasa dan Lebaran 2023. Fase pertama biasanya terjadi pada 3 hari sampai dengan 1 pekan menjelang Ramadan. Hal ini terjadi karena permintaan masyarakat cukup tinggi.

Mansuri berharap, dalam fase pertama ini, Pemerintah dapat menjaga pasokan bahan pangan di pasar.

“Kita memiliki masyarakat yang turun temurun berbudaya dalam menyambut awal Ramadan menyajikan makanan-makanan istimewa,” ujar Mansuri dalam keterangannya, kemarin. Fase kedua, lanjut dia, terjadi 7 hari sampai 3 hari menjelang Idulfitri. Pada fase ini, banyak terjadi kendala di distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik Lebaran.

Sedangkan dalam waktu transisi fase pertama dan kedua, terjadi penurunan permintaan yaitu di waktu pertengahan Ramadan. Lalu melonjak tinggi lagi di penghujung Ramadan menuju ke Hari Raya Idul Fitri.

Menurut dia, biasanya pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan pada hari raya sehingga permintaan pun akan melonjak tinggi.

“Kami harap dalam fase ini, Pemerintah dapat menjaga pasokan tetap aman dan distribusi lancar,” harap dia.

Terakhir, fase ketiga, yakni 2-3 hari setelah Lebaran. Pada fase ini banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional.

“Fase ini juga rawan. Pemerintah harus mengantisipasi agar masyarakat bisa tersenyum dan lancar menjalankan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini,” pungkasnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo