TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Diungkap Sri Mulyani

Anggaran Stunting Dipake Benerin Pagar Puskesmas

Laporan: AY
Rabu, 15 Maret 2023 | 09:20 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Ist)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Ist)

JAKARTA - Pemerintah memprioritaskan pencegahan stunting masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sayangnya, masih ada alokasi anggaran yang belum tepat sasaran.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati heran, anggaran stunting banyak yang melenceng. Dia mencontohkan kebutuhan perbaikan pagar Puskesmas masuk ke dalam anggaran pencegahan stunting di daerah.

“Anda tahu berapa sub kegiatan stunting di Pemerintah Daerah? Ada 283 sub kegiatan dengan anggaran Rp 77 triliun. Paling tinggi nomor dua anggaran itu untuk koordinasi, sebesar Rp 240 miliar, termasuk perbaikan pagar (Puskesmas),” ungkap Sri Mulyani dalam acara launching Modul Sinkronisasi Renja-Sakti di Jakarta, kemarin.

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tidak heran jika to­tal anggaran stunting puluhan triliun tak banyak sampai ke ibu dan bayi yang paling mem­butuhkan.

Menurut Sri Mulyani, item yang betul-betul untuk bayi stunting, yaitu memberikan ma­kanan bayi hanya Rp 34 triliun.

“Bayangkan, yang betul-betul sampai ke mulutnya bayi atau ibu hamil itu hanya porsi yang sangat kecil,” ujarnya.

Sri Mulyani pun meminta ini tak terulang. Pasalnya, tujuan mengurangi angka stunting jadi omong kosong belaka.

“Ini menggambarkan betapa PR (Pekerjaan Rumah) kita banyak sekali. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, paling berat adalah menyederhanakan birokrasi kita sendiri,” katanya.

Menteri Perencanaan Pem­bangunan Nasional/Kepala Ba­dan Perencanaan Pembangunan (KKN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan, seringkali penyusunan anggaran Pemerintah didasarkan pada pola historis.

Menurutnya, perencanaan anggaran dibuat dengan alasan karena program tersebut sudah rutin dilakukan pada tahun-ta­hun sebelumnya. Bukan karena adanya prioritas.

Hal tersebut berpengaruh ter­hadap efektivitas pembangunan dan penggunaan anggaran yang tidak efisien.

“Kami pernah melakukan pe­nelusuran terkait jenis-jenis pro­gram di daerah yang berkaitan dengan stunting. Salah satu temuannya, ada anggaran untuk memperbaiki pagar Puskesmas,” ungkap Suharso.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refor­masi Birokrasi Abdullah Azwar Anas menegaskan, pentingnya peran Pemerintah memberantas stunting.

Anas mengaku, kementerian­nya sampai harus menghemat anggaran perjalanan dinas untuk membantu masalah stunting.

“Kami bisa hemat Rp 75 miliar dari perjalanan dinas. Kalau kami bagi untuk stunting, itu bisa dapat untuk 14.700 bayi stunting yang membutuhkan perhatian dari kita,” ungkap Anas. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo