TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mulai 2025 KAI Pake Produk INKA

Bye-bye Impor Kereta…

Laporan: AY
Rabu, 15 Maret 2023 | 09:39 WIB
Gerbong KRL yang diimport dari Jepang. (Ist)
Gerbong KRL yang diimport dari Jepang. (Ist)

JAKARTA - Pemerintah memastikan mulai tahun 2025 tidak akan lagi mengimpor kereta bekas. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI/KAI Commuter) telah menyiapkan anggaran Rp 4 triliun untuk membeli kereta buatan PT Industri Kereta Api (INKA).

Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indo­nesia (MTI) Djoko Setijowarno mengungkapkan, penggunaan sarana KRL bekas sudah dilaku­kan selama 23 tahun.

Selama itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersama PT KCI belum pernah membeli atau investasi sarana KRL yang baru untuk satu rang­kaian sekalipun.

Meskipun ada sarana KRL baru buatan INKA berupa kereta pinjaman (loan) dari KFW (Jer­man), yang dibeli negara mela­lui Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Saat ini, kereta tersebut dioperasikan KCI un­tuk KRL di lintas Yogyakar­ta-Solo. Diakui Djoko, biayamemproduksi sendiri sarana perkeretaapian, mahal.

“Tapi mahal di awal, kemu­dian lebih murah perawatannya. Dan, akhirnya akan membuat bangsa sendiri bisa mandi­ri,” kata Djoko kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.

Karena itu, ia berharap, ke depan dibuat suatu skema yang bisa mendukung kemajuan produksi dalam negeri. Misal­nya KCI butuh 10 rangkaian per tahun. Maka pembeliannya bisa delapan KRL bekas.

Sedangkan sisanya, diberikan porsi kepada INKA untuk membuat dua rangkaian baru. Strategi pembagian ini penting karena proses produksi sendiri membu­tuhkan waktu tak sedikit.

Dengan program seperti itu, kata dia, INKA akan memper­oleh order produksi sarana KRL baru setiap tahun. Sehingga kebutuhan operasi sarana KRL oleh PT KCI dapat terpenuhi.

“Dengan produksi rutin sa­rana KRL setiap tahun, maka diharapkan kualitas produk PT INKA juga semakin baik,” harap Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.

Sebelumnya, Wakil Menteri (Wamen) BUMNII Kartika Wirjoatmodjo memastikan, PT KAI dan anak usahanya tidak akan lagi bergantung pada impor KA bekas dari Jepang, mulai tahun 2025.

Sebab, sudah ada kereta buatan dalam negeri produksi INKA. Saat ini, INKA sedang meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya guna me­menuhi kebutuhan.

“Kami pastikan, di tahun 2025 mulai masuk kereta buatan INKA. Tantangannya, memang selama beberapa tahun ini INKA berusaha meningkatkan kualitas dan kapasitasnya,” ucap Tiko, sapaannya, di Pabrik PT INKA di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (9/3).

Sembari menunggu tahun 2025, imbuh Tiko, tetap diper­lukan impor kereta dari Jepang. Jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

:Ke depan kita tidak lagi bergantung pada kereta impor,” tegas mantan bos Bank Mandiri ini kesempatan yang sama, Direktur Utama KAI Commuter Suryawan Putra Hia menyatakan, pihaknya berkomitmen terhadap program Pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri.

Hal ini ditunjukkan dengan dilakukannya penandatanganan kontrak antara KAI, KCI dan INKA.

“Substitusi impor KRL bekas dari Jepang menjadi polemik, karena terganjal restu dari Ke­menterian Perindustrian (Ke­menperin), melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN),” ung­gah Suryawan.

Kini, dengan adanya kontrak tersebut, INKA akan memenuhi pengadaan 16 trainset kereta baru tersebut.

Pihaknya pun, menyiapkan anggaran hampir mencapai Rp 4 triliun untuk pengadaan kereta yang akan selesai di tahun 2025-2026.

“Semoga dengan pengadaan kereta baru ini dan saat dioperasikan nanti, tak hanya meningkatkan kapasitas angkut. Tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan pelayanan kepada pengguna kami,” harapnya.

Sementara Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menegaskan, penggunaan moda trans­portasi kereta api khususnya di Jawa dan Sumatera, perlu ditingkatkan.

Mengingat kereta api dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar, biaya transportasi lebih murah dan pertimbangan keamanan serta keselamatan.

“Pengadaan kereta ini bagian dari upaya kami untuk bangkit lebih cepat, pasca pandemi,” tutur Didiek.

Direktur Utama PT INKA Eko Purwanto menambahkan, kon­trak kerja sama tersebut meliputi kontrak pengadaan 16 trainset KRL baru antara PT INKA dan PT KCI.

Lalu, penandatanganan kontrak pengadaan 612 Unit Kereta SS New Generation untuk program Re­placement Tahun 2023-2026 antara PT INKA dan PT KAI.

Serta kontrak Pengadaan 10 Car Kereta Luxury 26 seat untuk KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA Taksaka dan satu Car Cadangan Perawatan 2023-2024 antara PT INKA dan PT KAI.

“Kerja sama ini kami harap menjadi momentum untuk ke­bangkitan perkeretaapian na­sional. Dan bentuk kolaborasi anak bangsa antara PT INKA, PT KAI dan KAI Commuter,” tukasnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo