TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Survei Capres Masih Dikuasai Ganjar

Endorse Jokowi Untungkan Prabowo

Laporan: AY
Senin, 27 Maret 2023 | 08:15 WIB
(Foto : Setpres)
(Foto : Setpres)

JAKARTA - Beberapa bulan terakhir, elektabilitas Prabowo Subianto mampu rebound. Kini, Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan itu, sudah bisa mengungguli Anies Baswedan.

Namun, untuk posisi puncak masih dikuasai Ganjar Pranowo. Naiknya elektabilitas Prabowo ini disebut karena di-endorse Presiden Jokowi.

Kenaikan elektabilitas Prabowo ini tergambar dari dua survei terbaru Indikator Politik Indonesia, yang dirilis secara sekaligus, kemarin. Rilis yang dilakukan secara virtual itu mengambil tema “Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terbaru”.

Acara dimoderatori peneliti senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi bertugas memaparkan hasil surveinya. Rilis survei ini juga menghadirkan tiga penanggap dari pimpinan media nasional. Yaitu Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana, Pemimpin Redaksi SCTV Retno Pinasti, dan Pemimpin Redaksi Detikcom Alfito Deannova.

Dalam simulasi tiga, Ganjar berada di posisi teratas dengan 36,8 persen. Di bawahnya ada Prabowo dengan 27 persen, lalu Anies 26,8 persen.

Menurut Burhan, kondisi elektoral yang begitu kompetitif ini menciptakan ketidakpastian. Hal itu terjadi karena tidak ada petahana, dan calon yang muncul tidak ada yang dominan.

Burhan lalu mengulas elektabilitas masing-masing kandidat. Untuk Ganjar, meskipun posisinya ada di puncak, tren mengalami stagnasi.

Sedangkan Prabowo, yang awalnya dianggap tinggal nunggu waktu untuk terlempar dari persaingan, ternyata kini kompetitif lagi. Sementara Anies, yang sudah mendapat tiket dari NasDem, PKS, Demokrat, ternyata melemah.

Dalam tren dua tahun terakhir, elektabilitas Ganjar sempat mencapai 37,4 persen pada Februari 2023. Setelah itu stagnan, bahkan cenderung menurun.

Sementara elektabilitas tertinggi Prabowo diraih pada November 2021 dengan 36,6 persen. Suaranya turun 23,9 persen ada November 2022, dan kembali naik ke 27 persen pada Maret 2023.

Sedangkan Anies, elektabilitasnya mencapai angka tertinggi pada November 2022 yaitu sebesar 32,2 persen. Tepatnya, setelah dideklarasikan oleh NasDem sebagai capres. Namun, di survei terbaru, turun menjadi 26,8 persen.

"Trennya, Ganjar, Anies, Prabowo, mirip pacuan kuda. Awalnya Prabowo unggul, Ganjar ketiga. Lalu Ganjar salip Anies. Lalu Ganjar salip Prabowo. Anies naik salip Prabowo, lalu pelemahan beberapa bulan terakhir, lalu Prabowo rebound. Sekarang elektabilitasnya nyalip sedikit atau kurang lebih sama dengan Anies," jelas Burhan.

Ia lantas mengulas kenaikan elektabilitas Prabowo dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, raihan positif ini tak lepas dari politik endorsement yang dilakukan Jokowi.

Dalam beberapa waktu terakhir, Jokowi memang banyak memberikan kode-kode mendukung Prabowo. Jokowi juga banyak mengajak Prabowo keliling daerah.

"Analisisnya, kita cek ada atau tidak efek Jokowi. Kan sejak November Pak Jokowi katakan kode, bahkan terang benderang, untuk dukung Prabowo. '2024 jatahnya Pak Prabowo'. Kemudian nenteng Pak Prabowo ke sana ke mari," tutur Burhan.

Memang, Jokowi juga memberikan endorse ke Ganjar. Namun, endorse Jokowi ke Ganjar dilakukan dengan menggunakan bahasa high context. Seperti rambut putih dan kerutan di dahi. Endorsement ini tak seterang kepada Prabowo.

Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana menyebut, dampak endorsement yang dilakukan Jokowi kepada Prabowo sangat spektakuler.

Hal ini membuat masyarakat seperti mendapat sinyal bahwa Jokowi mendukung Prabowo, meski sebenarnya endorse juga dilakukan kepada Ganjar.

"Keduanya (Prabowo dan Ganjar) akan terus berada di atas,” ucap Kiki, saat memberi tanggapan.

Namun, Kiki melihat masih ada ketidakpastian kandidat mana yang bakal unggul di 2024. Hal ini karena dukungan yang ada masih fluktuatif dan elektabilitas para calon sangat kompetitif. Dia melihat, faktor kemenangan nanti bisa ditentukan oleh pemilihan cawapres yang tepat.

“Faktor cawapres sangat menentukan capres, khususnya untuk Ganjar dan Prabowo," ucapnya.

Pihak Prabowo gembira dengan hasil survei ini. Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan bahwa hasil survei Indikator Politik Indonesia memberikan semangat berarti bagi seluruh kader Gerindra untuk terus bekerja meningkatkan keterpilihan Prabowo di Pilpres 2024.

Dahnil mengakui, endorsement Jokowi memiliki pengaruh signifikan pada Pilpres 2024. Sementara, Prabowo, sejak awal tegak lurus dan ingin belajar banyak dari Presiden. Juga berkomitmen meneruskan perbaikan untuk bangsa yang sudah dimulai Jokowi.

"Komitmen itu ditangkap positif oleh pemilih. Apalagi pemilih ingin tetap menjaga kohesivitas sosial politik yang sudah ada," ujar Dahnil, tadi malam.

Bagaimana soal cawapres yang dianggap sangat krusial? Dahnil menyebut, hal itu akan dibahas dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang berisikan Gerindra dan PKB.

"Kami sudah berkoalisi dengan PKB. Amanat koalisi, penentuan cawapres dibicarakan dan ditentukan oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin. Insya Allah beliau berdua akan menentukan yang terbaik, karena kami ingin menang pada 2024 nanti," pungkasnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo