TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Katanya Pengen Ketemu Mega

Partai-partai Mepet Puan

Laporan: AY
Minggu, 07 Mei 2023 | 10:17 WIB
Megawati Soekarnoputri pada sebuah acara di Bali. Foto : Ist
Megawati Soekarnoputri pada sebuah acara di Bali. Foto : Ist

BALI - Pesona PDIP semakin menguat usai mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang. Selain mengusung figur yang elektabilitasnya tertinggi, PDIP juga menjadi partai dengan suara terbanyak. Karena itu, banyak ketum parpol yang mepet Puan Maharani supaya bisa ketemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Hal tersebut diungkap Mega saat di sela-sela kunjungannya ke Badung, Bali, Jumat (5/5).

Menurut Mega, dirinya telah mendengar dari Puan mengenai adanya sejumlah ketum parpol yang mencoba untuk membangun komunikasi dengan PDIP. Mega mengatakan, partainya terbuka untuk melakukan kerja sama dengan partai lainnya.

Saya sudah memberikan sebuah keleluasaan siapa yang akan bersama kita, saya selalu bilang bekerja sama. Nah, ternyata kan itu PPP yang paling pertama,” kata Mega.

Padahal, kata dia, partainya bisa saja maju sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain. Mengingat, PDIP telah melampaui ambang batas pencalonan presiden alias Presidential Threshold (PT) 20 persen.

“Bukan sombong, tapi, kalau mau sendiri, oke,” ujar Presiden RI Ke-5 ini.

Lalu, Mega mengingatkan, soal syarat capres PT 20 persen. Dia bilang, sistem pemilu yang digunakan di Indonesia adalah PT 20 persen, bukan koalisi.

“Koalisi itu opo, oposisi itu opo, terus. Nah saya maksud saya ini meluruskan bahwa ketatanegaraan kita tidak demikian,” tegas Mega.

Untuk diketahui, pasca mencapreskan Ganjar, sejumlah partai tertarik koalisi dengan PDIP. Yang sudah melakukan pertemuan dengan Mega secara resmi adalah PPP. Partai besutan Muhammad Mardiono itu telah resmi mengumumkan mengusung Ganjar menjadi capres.

Apa akan ada lagi parpol yang mengikuti jejak PPP? Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, ada parpol lain yang akan bergabung mendukung Ganjar. Parpol itu disebut akan bergabung setelah 14 Mei nanti.

“Mengingat tanggal 1 sampai 14 Mei itu ada waktu fokus dari seluruh partai untuk mendaftarkan caleg. Maka, setelah tanggal 14 Mei, nanti akan ada partai politik lain yang akan bergabung,” imbuh Hasto.

Salah satu partai yang disebut-sebut akan bergabung dengan PDIP adalah PAN. Ketua DPP PAN, Bima Arya mengungkapkan, Ganjar masih menjadi kandidat kuat di internal berdasarkan hasil Rakernas partainya. Meskipun begitu, PAN belum memutuskan untuk mendukung secara resmi Gubernur Jawa Tengah itu. “Belum, masih dibicarakan di internal PAN. Belum,” tandas Bima.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga menyinggung perihal arah koalisi partainya ke depan. “Semua bisa mungkin (berkoalisi). Ada PPP-PDIP bisa juga dengan PAN (nanti). Golkar-PKB, ada Gerindra-PKB, Golkar-PAN,” beber Zulhas usai menggelar halal bihalal Kementerian Perdagangan di Jakarta Pusat, Kamis (4/5).

Lalu apa kata pengamat? Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad mengatakan, PDIP memiliki daya tarik yang kuat bagi partai lain untuk bergabung. Karena PDIP adalah partai terbesar dengan kursi terbanyak di Parlemen saat ini. Juga, potensial kembali menjadi pemenang Pemilu.

“Mereka pun memiliki kader yang sangat kompetitif menjadi presiden selanjutnya,” nilai Saidiman kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.

Menurut Saidiman, bukan cuma PAN, bahkan, Golkar juga kemungkinan bergabung. Walaupun Beringin juga melakukan negosiasi dengan poros lain, seperti poros Perubahan dan poros Kebangkitan Indonesia Raya.

“Hitung-hitungan elektoral, jauh lebih rasional Golkar bergabung dengan PDIP mengusung Ganjar, dibanding bergabung dengan Gerindra mendukung Prabowo Subianto atau bergabung dengan Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan,” pungkas dia. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo