TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jaga Kesehatan Jemaah Haji

107 Ton Obat Dan Perbekalan Kesehatan Dikirim Ke Saudi

Laporan: AY
Minggu, 28 Mei 2023 | 10:45 WIB
Foto ::Ist
Foto ::Ist

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan total 107 ton obat dan perbekalan kesehatan ke Arab Saudi. Ini demi memenuhi pelayanan kesehatan bagi jemaah calon haji asal Indonesia.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Rizka Andalusia memastikan, kebutuhan obat terjamin hingga jemaah kem­bali ke Tanah Air. “Kami menyediakan obat dan perbekalan kesehatan sejak keberangkatan hingga tiba di Tanah Suci,” kata Rizka dalam keterangan resminya, kemarin.

Rizka menjelaskan, obat yang dikirim meliputi obat saluran napas, obat saluran cerna, obat antidiabetes, obat analgesik dan antiinflamasi, obat kardiovaskuler, multivitamin, larutan elektrolit dan susu. Selain itu, terdapat 206.400 paket perlengkapan jemaah, sebagai penunjang kesehatan selama beribadah yang diberikan ke­pada setiap peserta calon haji di embarkasi.

Kemudian, kata Rizka, ada pula 524 paket obat dan per­bekalan kesehatan yang akan dibawa oleh petugas medis kloter yang mendampingi je­maah selama melaksanakan ibadah haji. “Disediakan juga obat dan perbekalan kesehatan di 19 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang digunakan sebagai embarkasi,” jelasnya.

Ia mengingatkan, pelaporan penggunaan maupun pendis­tribusian obat dalam5 rangka pelayanan kesehatan calon haji dilakukan secara elektronik menggunakan aplikasi bernama Sobathaji mulai tahun ini. Aplikasi itu bertujuan membantu pengelolaan logistik haji. “Kami berharap dapat mengurangi angka kesakitan pada peserta calon haji,” ujarnya.

Sementara Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo memastikan kesehatan jemaah akan dipantau melalui kartu kesehatan jemaah haji (KKJH). KKJH merupakan kartu identitas bagi jemaah haji yang memuat informasi Kesehatan seperti rekam medis, vaksinasi, dan riwayat pembi­naan kesehatan jemaah haji.

“Di dalam kartu ini dileng­kapi barcode dan QR code yang bisa digunakan bagi tenaga kesehatan untuk mengakses informasi kesehatan dari je­maah haji sesuai nomor porsi melalui aplikasi tele-petugas,” ungkapnya.

Liliek menjelaskan, KKJH memiliki 2 kelompok warna yaitu, oranye dan putih. Jemaah haji dengan KKJH warna oranye merupakan jemaah haji yang masuk dalam status kesehatan risiko tinggi.

Sedangkan jemaah yang ma­suk dalam kategori putih masuk dalam status kesehatan tidak berisiko. Status kesehatan risiko tinggi ditetapkan bagi jemaah haji dengan kriteria yaitu, berusia 60 tahun atau lebih atau memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang potensial menyebabkan keter­batasan.

KKJH sangat memudahkan bagi tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan bagi jemaah haji. Harapannya, kesehatan jemaah haji lebih ter­jaga, sehingga ibadahnya dapat berjalan lancar.

Liliek meminta, setiap je­maah haji disarankan selalu membawa KKJH terutama saat meninggalkan pondokan. Hal ini dilakukan supaya memudahkan petugas kesehatan mengakses informasi kesehatan jemaah dari scan barcode yang tercantum dalam KKJH.

“Kami sarankan setiap je­maah terus membawa kartu kesehatan jemaah haji terutama saat beribadah, agar memudah­kan bila diperlukan pelayanan kesehatan sewaktu-waktu,” tu­tupnya. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo