TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Rachmat Gobel: Tidak Terbuai Mimpi Dan Janji Surga Dalam Mencari Rejiki

Laporan: AY
Kamis, 14 Juli 2022 | 18:28 WIB
Wakil Ketua DPR pada acara di Gorontalo. Foto : Istimewa
Wakil Ketua DPR pada acara di Gorontalo. Foto : Istimewa

GORONTALO - Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel mengajak masyarakat, untuk tidak terbuai mimpi dan janji-janji surga dalam mencari rezeki.


“Biasakan mencari uang dengan cara berkeringat. Jangan mudah tergoda angin surga dan mimpi-mimpi,” kata Gobel, dalam acara Penyuluhan Jasa Keuangan tentang Waspada Investasi yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Kamis (14/7).


Acara itu turut dihadiri Kepala Regional OJK untuk Sulawesi, Maluku, dan Papua Darwisman. Serta Kepala Kantor OJK untuk provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara Winter Manurung.


Masyarakat Gorontalo termasuk yang banyak tertipu investasi bodong, khususnya jenis forex trading.


Data OJK menyebut, kerugian masyarakat Boalemo akibat investasi bodong mencapai Rp 800 miliar. Padahal, nilai APBD Boalemo hanya Rp 700 miliar.

Itu pun belum ada apa-apanya, dibanding nilai kerugian akibat investasi bodong di Pohuwato  kabupaten lain di Gorontalo yang nyaris Rp 3 triliun.


Secara nasional, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong mencapai Rp 117,4 triliun. Padahal, OJK telah menutup sekitar 3 ribu aplikasi investasi online yang tak berizin.


Bisnis investasi digital, seperti forex trading dan fintech, mulai marak di daerah-daerah di masa pandemi Covid-19.

“Dua tahun pandemi, investasi bodong sangat agresif di daerah-daerah. Saat itu, masyarakat memang tak banyak kegiatan. Aktivitas ekonomi pun menurun," ujar Gobel. 
"Dalam kondisi itulah, masuk janji-janji surga. Tapi yang terjadi, malah kecebur masuk neraka. Karena itu, saya teriak. Tutup dulu bisnis fintech. Lakukan moratorium, agar masyarakat tak banyak terjerumus,” bebernya.

Gobel menyayangkan, kemiskinan di Gorontalo yang merupakan salah satu provinsi termiskin di Indonesia, menjadi sasaran para penipu berkedok investasi.


“Ternyata pula, jumlah dana yang terhimpun cukup besar. Artinya, ini potensi yang baik. Bagaimana dana masyarakat itu bisa dihimpun, untuk membangun kampung halaman,” tuturnya.

Menurutnya, pemerintah harus mampu menggerakkan potensi masyarakat. “Jadikan mereka sebagai tuan rumah di kampung halamannya sendiri,” tegas Gobel.
Dia pun mengingatkan masyarakat di daerah, untuk terbiasa berhimpun agar menjadi kuat.
“Seperti lidi, jika sendiri akan mudah patah. Tapi jika bersatu, bisa menjadi kuat dan memiliki manfaat yang besar,” katanya.

Gobel kembali mewanti-wanti masyarakat, agar terbiasa berusaha dengan nalar yang logis dan kerja keras berkeringat.
“Bukan dengan mimpi dengan dijanjikan keuntungan besar tak proporsional, hanya dengan duduk diam,” tandasnya.  (HES/AY/rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo