TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Tempat Baru Harus Dekat Stasiun KA

Kota Tua Lokasi Ideal Untuk Citayam Fashion Week

Oleh: MS/AY
Rabu, 27 Juli 2022 | 08:33 WIB
Kegiatan SCBD yang sedang ngetren di Ibukota Jakarta. (Ist)
Kegiatan SCBD yang sedang ngetren di Ibukota Jakarta. (Ist)

JAKARTA - Pelataran Museum Bank Mandiri, di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, dinilai sebagai tempat baru yang ideal untuk Citayam Fashion Week (CFW). Sebab, lokasi itu dekat dengan stasiun kereta api, moda transportasi andalan anak-anak SCBD (Sudirman, Ciyatam, Bojong Gede, dan Depok).

Pengamat Tata Kota Universitas Diponegoro (UNDIP), Fadjar Hari Mardiansyah menilai, CFW merupakan gagasan generasi milenial yang ingin unjuk diri.

Fenomena ini bukan hal baru di Tanah Air. Generasi muda era tahun 80 hingga 90 juga melakukan unjuk diri melalui ajang bernama Lintas Melawai. Bedanya, CFW lebih merakyat dibandingkan Lintas Melawai.

“Dulu peserta Lintas Melawai datang menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan CFW banyak menggunakan KRL dan moda transportasi umum yang murah,” jelas Fadjar saat dihubungi, kemarin.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta perlu membuat ruang publik khusus sebagai wadah kreativitas generasi muda. Di Ibu Kota sebenarnya mulai banyak tersedia ruang publik, tapi untuk bersantai dan olahraga.

Bukan untuk mengakomodasi segmen kegiatan unjuk diri. Fenomena CFW menjadi masukan untuk Pemprov DKI bahwa generasi milenial membutuhkan tempat untuk berkreativitas.

“Saya berharap fenomena ini dapat mendorong semua pemimpin daerah untuk melirik dan membuatkan tempat kreativitas unjuk diri anak muda,”ungkap Fadjar.

Fadjar kurang setuju dengan rencana memindahkan CFW ke Sarinah. Karena, Sarinah sudah mempunyai segmentasi sendiri. Persoalan lainnya, lokasi Sarinah berjarak cukup jauh dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Kemudian, Sarinah tidak sesuai dengan karakter generasi milenial yang egaliter.

“Untuk masuk ke Gedung Sarinah harus banyak tata aturan yang dipenuhi seperti tak boleh duduk di lantai,” kata Fadjar.

Dia menuturkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memang menyiapkan Sarinah sebagai ruang menyalurkan kreativitas. Tapi sasarannya mengakomodir pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan industri kreatif untuk memamerkan produknya.

Fadjar menilai, pelataran Bank Mandiri di Kawasan Kota Tua, lebih tepat sebagai tempat pengganti CFW di Dukuh Atas. Lokasi ini berada di Kawasan wisata. Dan, dekat dengan Stasiun Jakarta Kota. Lokasi ini mudah diakses komunitas SCBD.

“Untuk memanfaatkannya, Pemprov DKI bisa berkoordinasi dengan Menteri Erick Thohir yang kini tengah melakukan revitalisasi dan penataan Kota Tua,” ungkapnya.

Rencana memindahkan lokasi CFW sebelumnya disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Menurutnya, CFW di zebra cross tersebut melanggar ketertiban umum. Ajang fashion show di tengah jalan mengganggu aktivitas orang berjalan dan menyeberang. Tak hanya itu, banyak pengendara motor yang hendak menyaksikan CFW parkir di trotoar.

“Jalur sepeda dijadikan parkir motor itu sangat mengganggu,” ujarnya.

Riza menyebut empat lokasi yang dapat dijadikan lokasi pengganti CFW. Yakni, kawasan Monumen Nasional (Monas), Senayan, Taman Ismail Marzuki (TIM), dan pelataran Sarinah.

“Empat lokasi tersebut nanti bisa menjadi tempat fashion week. Yang penting jangan melakukan kegiatan di tengah jalan,” tegasnya.

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Israyani mengimbau, CFW tidak digelar setiap hari di Dukuh Atas. Karena, lokasi itu banyak digunakan masyarakat lain seperti pengguna jalan. Masyarakat mesti bijak menyikapi fenomena CFW.

“Fenomena ini ada efek baik dan buruknya. Semua stakeholder terkait mesti mengambil kebijakan yang dapat mengakomodir komunitas CFW dan masyarakat sekitar lokasi,” ujarnya.

Pake Angkutan Umum

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta meminta pengunjung CFW menggunakan layanan transportasi umum. “Tidak ada lahan parkir yang akomodatif di kawasan itu. Agar tidak menimbulkan kemacetan, gunakan angkutan umum,” pinta Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Dukuh Atas, Jakarta, kemarin.

Syafrin menyebut ada lima layanan transportasi umum yang bisa dimanfaatkan pengunjung menuju Dukuh Atas. Yakni, Transjakarta di Halte Dukuh Atas, Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun Dukuh Atas, dan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Sudirman. Kemudian, Kereta Bandara di Stasiun BNI City dan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek yang akan segera beroperasi.

Ditegaskannya, memarkirkan kendaraan di trotoar atau di badan jalan melanggar aturan. Selain tidak sesuai peruntukan, memicu kepadatan arus lalu lintas. Pihaknya akan intensif melakukan penertiban bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menjaga ketertiban.

Seperti diketahui, banyak kendaraan pribadi parkir di Jalan Sudirman, tepatnya di atas kawasan Dukuh Atas, pada Minggu (24/7). Parkir liar itu menggunakan badan jalan dan trotoar sehingga memicu kemacetan lalu lintas. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo