TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Di Depan 100 Ekonom

Prabowo Pengen Punya Mobil Buatan RI, Ganjar Soroti Batubara, Anies Urus Pinjol

Laporan: AY
Kamis, 09 November 2023 | 08:25 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Tiga Capres: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan tampil di Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, di Jakarta, Rabu (8/11/2023). Ketiganya menawarkan jurus-jurus untuk membangun ekonomi lebih baik. Prabowo bicara pembuatan produk dalam negeri, Ganjar menyoroti bisnis batubara, sedangkan Anies ingin mengatasi masalah pinjaman online (pinjol).

Prabowo bicara berapi-api, penuh semangat. Menteri Pertahanan ini, bertekad menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tak lagi sekadar tukang minta bantuan.

"Kita tidak mau lagi menjadi tukang minta-minta bantuan. Kita mau jadi negara yang bisa memberi bantuan kepada negara-negara lain," ujarnya.

Prabowo juga berencana membawa Indonesia menjadi negara produsen bahan-bahan jadi, bukan sekadar bahan mentah. Dia menyebutkan, barang-barang modern yang bisa diproduksi di Indonesia, bukan hasil impor.

“Kita mau Indonesia bikin dan punya mobil buatan Indonesia. Kita mau Indonesia punya dan bikin motor Indonesia, TV Indonesia, komputer Indonesia, jam tangan Indonesia, semua buatan Indonesia oleh anak-anak Indonesia, itu tujuan kita," sambung Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Sementara Ganjar menyoroti persoalan batubara. Mantan Gubernur Jawa Tengah 2 periode ini, menyentil para pengusaha batubara dan menyinggung istilah ekonomi ilegal.

Ganjar menyebut, pengusaha saat ini masih melakukan cara-cara instan untuk mendapatkan uang. Salah satunya, dengan menjadi pengusaha tambang batubara. Sebagian pengusaha, karena ingin cepat dapat uang, menggunakan cara ilegal.

Jika terpilih menjadi presiden, Ganjar berjanji akan membabat kegiatan ekonomi ilegal itu. Dia pede bisa melakukannya, karena sudah paham betul terkait izin penambangan selama menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Sekarang kita land based oriented? Karena yang menarik dan gampang di situ. Maaf dengan segala hormat, kalau ada batubara tinggal diambil saja kok, izin sudah tahu sendiri, kalau ada keributan kita tahu praktiknya. Ini saya katakan illegal economy yang mesti dibereskan," ucapnya.

Ganjar menyebut, selain di tanah, Indonesia juga memiliki kekayaan laut sangat luas. Oleh karena itu, ia ingin menerapkan prinsip ocean based jika terpilih jadi presiden.

Ia bercerita, pernah ditanya Duta Besar Belanda tentang peta jalan transisi energi Indonesia. Lalu, Dubes Belanda mempertanyakan mengapa Indonesia tetap memakai energi batubara di tengah janji nol emisi karbon di 2060.

Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) ini tak berkelit saat dicecar pertanyaan tersebut. Ia mengamini pertanyaan Dubes Belanda itu, sekaligus menyindir para pengusaha batubara.

"Saya bilang, iya lah wong kami punya (batubara), saya tak pungkiri. Dan pengusaha batubara kaya-kaya. Halo-halo pengusaha batubara, pasti benar. Memangnya itu dipakai di tempat kita saja? Hai negara-negara pengimpor, Anda juga pakai," sindir Ganjar.

Di tempat yang sama, Anies mengangkat maraknya pinjol yang menjerat warga. Kata Anies, masih banyak warga terjerat pinjol dan gagal bayar. "Terjebak pinjol itu kenyataan di lapangan," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Untuk mengatasi masalah ini, menurut Anies, peran koperasi simpan pinjam harus dikembalikan. Koperasi ini, dulunya menjadi andalan pinjaman dana darurat masyarakat.

Jika masyarakat perlu dana darurat untuk kebutuhan sehari-hari, Anies mendorong agar koperasi dibangkitkan. Menurutnya, fenomena pinjol harus digeser untuk kembali ke koperasi.

Anies juga berjanji menciptakan lapangan kerja yang berkualitas jika terpilih menjadi presiden. Caranya, dengan mendorong sektor-sektor usaha yang menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, harus ada peningkatan kualitas manusia dari sisi pendidikan dan gizi rumah tangga.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo