TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Dedi ”Miing” Gumelar Di Podcast RM

DPR Medan Perang, Bukan Tempat Latihan

Laporan: AY
Sabtu, 25 November 2023 | 09:55 WIB
Foto : Iat
Foto : Iat

JAKARTA - Wasekjen Partai Gelora, Dedi “Miing” Gumelar mengkritisi kondisi DPR saat ini. Dia melihat, saat ini, DPR tidak lagi memerankan fungsi pengawasan. Banyak anggota DPR hanya “membebek”. Padahal, kata dia, DPR adalah tempat “perang” untuk memperjuangkan nasib rakyat.

“DPR itu bukan tempat latihan, tapi tempat bertempur untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Karena tempat mengubah negeri itu ya di DPR dasarnya," ungkap Miing, dalam Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) Jumat (24/11/2023). Podcast ini dipandu dua redaktur politik Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), Ujang Sunda dan Siswanto.

Menurut Anggota Komisi X DPR periode 2009-2014 menegaskan, jika negara ini ingin baik, maka DPR-nya harus baik. Para anggotanya harus kompeten dan punya integritas.

Sayangnya, kata dia, kondisi para politisi Senayan saat ini jauh dari harapan. Banyak anggota Dewan yang lebih senang menjadi bagian dari koalisi pemerintah. Sudah begitu, mereka juga semakin marah untuk rapat dan membahas secara seksama Undang-Undang untuk kepentingan rakyat.

Miing menegaskan, pada dasarnya setiap anggota DPR harusnya menjadi oposisi, dalam artian mengawasi setiap kebijakan pemerintah. "Walaupun oposisi itu tidak selamanya harus membenci, karena ketika kebijakan pemerintah baik, harus diapresiasi juga," imbuhnya.

Untuk memperbaiki DPR, pintu masuknya ada di Pemilu. Sayangnya, kata Miing, dengan sistem Pemilu serentak antara Pileg dan Pilpres, gaung pemilihan anggota DPR tertutup oleh hiruk-pikuk pemilihan presiden. Hampir semua pembicaraan di elite dan di masyarakat selalu terkait Pilpres. Pileg hampir dilupakan.

“Pilpres penting, tapi Pileg tidak kalah penting. Pilpres hanya memilih satu pasangan. Sementara Pileg, memilih ratusan orang untuk menjadi anggota Dewan. Jadi, butuh perhatian khusus," pesan pentolan Grup Lawak Bagito ini.

Miing juga berbicara mengenai fenomena banyaknya artis, anak pejabat, dan juga pengusaha banting setir ke dunia politik dan menjadi calon anggota legislatif (Caleg). Dia mengatakan, hal itu sah-sah saja. Asalnya yang maju tersebut benar-benar kompeten dan punya integritas. Bukan hanya bermodal keterangan atau uang.

Dia menegaskan, seorang Caleg harus siap mental ketika terpilih menjadi anggota Dewan. Mereka harus konsisten membawa perubahan nyata bagi masyarakat yang telah memilihnya. Jangan sampai ketika duduk di Senayan, justru lupa dengan amanat yang telah dititipkan.

"Maka dari itu saya sampaikan, DPR bukan tempat latihan, tapi tempat bertempur untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Saat ini, lanjut Miing, masih banyak ketimpangan sosial, ekonomi, dan penegakkan hukum di tengah masyarakat karena fungsi DPR tidak berjalan maksimal. Apalagi ada beberapa produk DPR yang justru menyengsarakan masyarakat.

Oleh karena itu, Miing kembali mencalonkan diri sebagai Caleg DPR dari Dapil Jawa Barat VI yang meliputi Kota Depok dan Bekasi. Dia beralasan, untuk menciptakan keadilan sosial bagi, dibutuhkan kekuasaan yang bisa diperoleh lewat jalur politik.

"Seandainya telah tercipta social justice, maka saya nggak perlu terjun ke dunia politik," ungkapnya.

Lalu bagaimana caranya agar masyarakat tidak salah pilih? Miing menjelaskan, para Caleg harus rajin turun ke lapangan dan berdialog dengan masyarakat untuk menyampaikan gagasan dan ide yang bakal diwujudkan ketika terpilih.

Menurut dia, hal tersebut jauh lebih efektif ketimbang mengandalkan tim sukses dan memasang baliho atau spanduk. Kedekatan seorang Caleg dengan masyarakat, dianggap Miing, membuat tingkat kepercayaan lebih tinggi.  

Sayangnya, banyak Caleg masih mengandalkan materi untuk dipilih. Caleg itu hanya mengirimkan tim sukses ke masyarakat dengan membawa sejumlah bingkisan. “Caleg itu tidak pernah kenal dengan pemilihnya, dan pemilihnya juga tidak kenal dia,” ungkapnya.

Selain itu, Miing meminta para politisi tidak hanya berpikir tentang meraih kemenangan, tapi untuk mencerdaskan masyarakat lewat program yang dibawa ke Senayan. "Agar masyarakat tidak dididik beli kucing dalam karung setiap lima tahun sekali," tegasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo