TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Prabowo Bakal Pensiun Jika Kalah Pilpres Lagi

Eko Kuntadhi: Wajar, Prabowo Sudah Tiga Kali Kalah Pilpres

Laporan: AY
Selasa, 05 Desember 2023 | 10:50 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto menyatakan bakal pensiun jika kalah lagi dalam Pilpres.

“Saya berdiri di depan rakyat Indonesia. Saya minta mandat untuk kita ubah nasib bangsa ini. Kalau Saudara tidak memberi mandat, saya tidak apa-apa. Saya patriot. Saya akan naik gunung, pensiun,” ujar Prabowo saat menghadiri Mukernas III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2023 yang disiarkan secara daring, Sabtu (2/12). 

Seperti diketahui, Prabowo telah maju sebagai calon pada empat Pilpres. Pertama, pada Pilpres 2009, sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Megawati Soekarnoputri. Kedua, pada 2014 sebagai Capres. Berdampingan dengan Hatta Rajasa sebagai Cawapres.

Selanjutnya, pada Pilpres 2019, Prabowo menjadi Capres dengan menggaet Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Cawapres. Pada Pilpres 2024, Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres. 

Bersama Gibran, Prabowo menegaskan ingin melihat Bangsa Indonesia terhormat dan menghilangkan kemiskinan. Selain itu, Prabowo menuturkan, Indonesia harus menjadi bangsa kuat yang tetap menghormati negara-negara lain. 

"Kita hormat sama Anda, sama Amerika, sama China. Hormat sama semua. Tapi, kita harus kuat. Itu perjuangan yang harus kita lakukan," tutur dia.

Pernyataan Prabowo ini menimbulkan perbedaan pemaknaan di publik. Ada yang merespons positif. Ada juga yang negatif. 

Wakil Direktur Eksekutif Direktorat Konten & Media Sosial Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Eko Kuntadhi menilai, Prabowo sudah menyadari bahwa mayoritas anggota masyarakat tidak mau memilihnya. 

Namun, menurut Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dominggus Oktavianus, pernyataan Prabowo itu menunjukkan keikhlasan. "Beliau memang mengungkapkan apa isi hatinya. Tapi, pernyataan itu bukan dalam kerangka pesimistis, melainkan keikhlasan," tutur dia.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Eko Kuntadhi mengenai hal tersebut.

Prabowo mau pensiun, seandainya kalah lagi. Bagaimana Anda melihatnya?

Ya wajar saja, karena sudah empat kali Pak Prabowo ikut Pilpres. Prabowo pernah jadi Cawapres, dan dua kali jadi Capres. Semuanya tidak menang.

Bagi Anda, apa artinya jika Prabowo tidak menang lagi?

Kalau keempat kalinya dengan lawan yang berbeda dan tidak terpilih lagi, itu artinya rakyat tidak mau. Mungkin Prabowo sadar, mayoritas rakyat tidak mau dipimpinnya.

Sebenarnya, saya kasihan, karena Pak Prabowo sudah berumur dan tidak ada kaderisasi. Kaderisasi di partainya itu tidak berjalan maksimal. 

Kenapa begitu?

Dari pertama didirikan sampai sekarang, tidak berubah-ubah capresnya. Kalau kaderisasi tidak berjalan maksimal, berarti ada sistem yang tidak berjalan, dan sirkulasi kepemimpinan itu tidak bagus.

Kalau sistem sirkulasi kepemimpinan di partai tidak bagus, berarti di kepemimpinan nasional juga tidak bagus. 

Tapi, ada Timses yang bilang bahwa pernyataan Prabowo itu bentuk keikhlasan. Gimana tuh?

Dulu, ketika KPU menyatakan yang menang adalah Pak Jokowi, Pak Prabowo tidak terima. Bahkan, terjadi demo di Bawaslu. Masak kita bilang itu ikhlas. Ikhlas itu bukan hanya omongan. Kalau seperti itu, bagaimana orang mau bilang itu ikhlas.

Sebelum ikhlas, harus fair. Jadi, saya sarankan jangan melompat pada kesimpulan ikhlas. Ikhlas itu urusan hati. Sulit mengukurnya. Terpenting, tindakannya. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo