TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Fidel Ramos Mantan Presiden Filipina Meninggal

Oleh: AY/MEL
Senin, 01 Agustus 2022 | 11:32 WIB
Fidel Ramos Mantan Presiden Filipina Meninggal. (Ist)
Fidel Ramos Mantan Presiden Filipina Meninggal. (Ist)

FILIPINA - Kabar duka datang dari Filipina. Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos meninggal dunia di usia 94 tahun.

"Dengan sangat sedih kami mengetahui meninggalnya mantan Presiden Fidel Valdez Ramos," kata Sekretaris Pers Presiden Ferdinand Marcos Jr, Trixie Cruz-Angeles dilansir AFP, Senin (1/8).

Trixie mengenang kebaikan Fidel yang wafat pada Minggu (31/7). Dia mengatakan, Fidel sosok yang memberi perubahan besar bagi Filipina.

"Dia meninggalkan warisan yang penuh warna dan tempat yang aman dalam sejarah untuk partisipasinya dalam perubahan besar negara kita, baik sebagai perwira militer dan kepala eksekutif," ucapnya.

Penyebab kematian Fidel hingga saat ini belum diketahui. Keluarga Fidel disebut akan memberikan keterangan pers terkait penyebab kematian Fidel.

Delegasi Uni Eropa di Filipina mengatakan belasungkawa. Mereka menggambarkan Ramos sebagai negarawan yang berdedikasi dan pilar demokrasi.

Fidel Ramos adalah lulusan akademi militer West Point yang bergengsi di Amerika Serikat. Ramos memiliki karier yang panjang di angkatan bersenjata, termasuk pertempuran melawan gerilyawan komunis, dan ditempatkan dalam Perang Korea sebagai bagian dari kontingen Filipina.

Dia kemudian menjadi komandan paramiliter Polisi Filipina. Institusi itu dikenal dengan lembaga utama yang menegakkan penindasan brutal terhadap perbedaan pendapat setelah Marcos mendeklarasikan darurat militer pada 1972.

Pada Februari 1986, ketika kemarahan rakyat mencapai puncaknya atas pembunuhan pemimpin oposisi Benigno Aquino dan kecurangan rezim besar-besaran dalam pemilihan cepat.

Merasakan kelemahan Marcos, sekelompok perwira militer muda dan pemimpin mereka, menteri pertahanan Juan Ponce Enrile, merencanakan untuk merebut kekuasaan tetapi ketahuan.

Menghadapi penangkapan, Enrile dan sekutunya bersembunyi di markas militer di Manila dan mengimbau masyarakat untuk melindungi mereka dari serangan pemerintah yang akan segera terjadi.

Ramos bergabung dengan pemberontakan mereka, menarik dukungannya dari Marcos dan menginspirasi banyak orang lain untuk bangkit juga. Kemudian jutaan orang berkumpul di jalan-jalan yang sukses mengirim diktator Ferdinand Marcos ke pengasingan dan mengantar Corazon Aquino sebagai presiden. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo