TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Stok BBM Di Depo Plumpang Aman, Khususnya Untuk Wilayah Jabodetabek

Laporan: AY
Sabtu, 30 Desember 2023 | 12:20 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) di Integrated Terminal Jakarta (ITJ) di Depo Plumpang, dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan libur akhir tahun masyarakat. Khususnya untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kar­tika Wirjoatmodjo mengatakan, keyakinan tersebut berdasarkan produksi minyak mentah (crude oil) Pertamina, yang saat ini men­capai 560 ribu barel per hari.

“Dari jumlah itu, sekitar 416 ribu barel berasal dari produksi dalam negeri dan 150 ribu di-supply dari blok migas yang diakuisisi di luar negeri,” kata Tiko, sapaan Kartika, saat melakukan kunjungan bersama direksi Pertamina di Integrated Terminal Plumpang, Jumat (29/12/2023).

Tiko menuturkan, seperti ta­hun-tahun sebelumnya, kebutuhan BBM selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 memang selalu meningkat. Un­tuk itu, dalam memenuhi kebu­tuhan tersebut, Depo Plumpang harus dipastikan kesiapannya.

Bahkan dalam jangka panjang, untuk meningkatkan produksi minyak mentah oleh Pertamina, Plumpang juga dipersiapkan mengerek kontribusinya da­lam produksi biofuel. Baik itu berupa etanol maupun peng­gunaan biodiesel.

“Meski saat ini pemenuhan masih harus impor, diharapkan eksplorasi sumber minyak men­tah lainnya seperti biofuel, impor akan semakin menurun,” harap mantan bos Bank Mandiri ini.

Depo Plumpang, sambung Tiko, menjadi fasilitas Pertamina untuk dispensing, piping, dan blending seluruh produk. Mulai dari Pertalite, Solar hingga inovasi yang baru diluncurkan, yaitu Pertamax Green.

Tiko menjelaskan, kunjungan kerja bersama Direksi Pertamina ini merupakan upaya Pemerintah bersama BUMN untuk memas­tikan berbagai kesiapan dan kelayakan BBM selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Depo Plumpang diketahui memiliki tangki penyimpanan BBM terefisien di dunia, setelah Aramco Terminal. Depo Plumpang ini bisa melayani sekitar 700 SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di Indonesia.

Tiko berharap, dari Depo Plumpang, baik distribusi BBM subsidi maupun clean energy, harus dilakukan secara optimal. Termasuk peningkatan safety, serta pemasangan monitor­ing pressure.

“Dan automatic untuk pemadaman ketika terjadi gangguan tak hanya pada periode tersebut, tetapi juga jangka panjang,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, kunjungan bersama Wamen BUMN ini bagian dari realisasi kerja Satgas Nataru 2024, untuk menjaga pasokan BBM dan LPG (Liquefied Petroleum Gas).

“Pak Wamen sudah lihat lang­sung semua berjalan terdigi­talisasi sampai ke pelanggan. Memastikan secara sistem se­mua supply dijaga. Tidak ada kelangkaan BBM, dan bagaima­na memberikan kenyamanan kepada masyarakat saat libur Nataru,” katanya.

Tak hanya meyakinkan pe­nyaluran BBM tetap terjaga, dalam kunjungan tersebut juga untuk melihat distribusi Perta­max Green 95, yang merupakan campuran bioetanol 5 persen, di kawasan Jabodetabek dilak­sanakan dengan baik melalui ITJ Plumpang.

Supply Pertamax Green di area Jabodetabek secara berta­hap terus ditingkatkan. Diharap­kan mampu memberikan im­pact yang positif bagi kualitas udara di Jakarta,” ucap Nicke.

Senada, Direktur Utama Per­tamina Patra Niaga Riva Siahaan menambahkan, permintaan BBM saat Nataru diprediksi terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sementara permintaan LPG diproyeksi akan menu­run. Pada bahan bakar Pertalite diproyeksinya di angka 3 persen.

“Tetapi untuk Pertamax dan juga bahan bakar umum kami perkirakan naik secara signifi­kan di level 7 sampai 10 persen. Kami persiapkan sampai di titik-titik terdepan,” ujarnya.

Relokasi Plumpang

Dalam kegiatan tersebut, Wa­men Tiko juga menyampaikan perkembangan terbaru (update) terkait relokasi dan revitalisasi yang dilakukan Depo Plumpang, pasca peristiwa kebakaran di lokasi tersebut pada Maret 2023.

Menurut Tiko, selain dilaku­kan pemasangan monitoring pressure dan automatic untuk pemadaman, Pemerintah ber­sama Pertamina juga melakukan perbaikan dari sisi aksesibilitas dan peremajaan aset, pada pipa dan fasilitas yang sudah tua.

Perbaikan keamanan di Depo Plumpang juga mencakup meter­ing pressure, yang memastikan jika ada masalah di pipa, maka aliran minyak dari Kilang Balongan akan dihentikan. Sehingga tidak terjadi lagi overflow dari pressure yang tidak terkendali.

Pertamina juga meningkatkan pagar yang membatasi area pe­mukiman hingga 5 meter (m). Bahkan, seluruh operasional ITJ Plumpang dimonitor secara digital. Ketika ada gangguan, bisa lang­sung diintervensi dengan baik.

Pertamina bekerja sama dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta, termasuk melibatkan masyarakat sekitar dalam program fire drill atau latihan kedaruratan ketika terjadi kebakaran.

Tiko juga mendorong rencana Pertamina dalam pembangunan terminal energi ramah lingkungan dan tercanggih di Indonesia, yakni Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT).

JIGT ini akan dibangun di kawasan Kalibaru oleh PT Per­tamina International Shipping (PIS) dan PT Pelindo (Persero).“Dalam jangka panjang, Per­tamina akan melakukan relokasi ke area reklamasi di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara secara bertahap. Area ini akan men­jadi energy hub untuk BBM dan energi lainnya di wilayah Jabodetabek,” ujar Tiko.

Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi menambahkan, prog­ress pembangunan JIGT terus berjalan.

“Semua masih on-track. Ka­lau tidak ada hambatan, di akhir tahun depan proyek bisa kami mulai,” katanya.

JIGT ini merupakan komitmen Pertamina dalam transisi energi, yang nantinya JIGT tidak hanya akan menampung bahan bakar, seperti LPG, BBM, Gasoline, dan Biodiesel.

Namun juga dirancang untuk bisa menampung LNG (Liquefied Natural Gas/gas alam cair), CPO (Crude Palm Oil/minyak kelapa sawit), UCO (Used Cook­ing Oil), petrokimia dan hidro­gen.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo