TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Musrenbang di Kelurahan Kademangan, Pilar Bertekad Bakal Tambah Bangunan SMP Negeri

Laporan: Rachman Deniansyah
Rabu, 24 Januari 2024 | 16:16 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SETU - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan bertekad ingin menambah bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di wilayahnya. Hal tersebut dilakukan, lantaran jumlahnya kini masih sangat terbatas.

Pernyataan itu Ia sampaikan saat menghadiri forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Tangsel, Rabu (24/01/2024).

Menurutnya, pendidikan merupakan sektor yang paling penting. Maka dari itu, pendidikan memiliki besaran alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang paling besar, yakni 20 persen.

“Maka prioritas kita adalah untuk pendidikan. Saya sering menyampaikan di berbagai macam kesempatan. Alhamdulillah kita di Tangsel pembangunan SD dan SMP terus kita lakukan,” ujar Pilar.

Pembangunan sekolah negeri ini terus digencarkan, demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya, seperti diketahui jumlah gedung SMP Negeri yang kini tersedia masih kurang, jika dibandingkan dengan jumlah lulusan SD yang ingin melanjutkan pendidikannya. Alhasil, banyak siswa lulusan SD yang gagal masuk SMP Negeri.

“Ini (pembangunan sekolah-red) tentu menjadi solusi untuk masyarakat yang mengalami permasalahan untuk anak-anaknya yang mau masuk sekolah negeri. Kebanyakan anak yang dari sd mau masuk smp itu, terhambat karena zonasi,” paparnya.

Pada kesempatan itu, Ia menyebut, tahun ini akan ada beberapa sekolah yang akan dibangun. Mulai dari tingkat SD hingga SMP Negeri. 

Namun dalam upaya tersebut, Pilar mengakui ada sejumlah permasalahan yang menjadi penghambat. Hal yang paling utama, adalah soal pembebasan lahan. 

“Kadang di sini kendalanya adalah pembebasan lahan. Kalau daerah lain bangunnya mahal, tanahnya murah. Kalau di Tangsel beda, tanahnya lebih mahal. Kalau di sini, beli tanahnya bisa Rp3-5 juta per meter persegi. Memang itulah kendala di wilayah kita,” ungkapnya.

Kendati demikian, kata Pilar, hal tersebut harus tetap diupayakan. Sebagai penggantinya, Pilar pun mengeluarkan program baru. Yakni menyediakan beasiswa atau bantuan biaya sekolah bagi anak-anak yang tak lolos jalur zonasi.

“Bagaimana anak-anak tetap bisa sekolah, agar tetap bisa belajar tapi pembangunan tetap berjalan. Akhirnya tahun kemarin kami bekerja sama dengan sekolah swasta. Itu yang terus kita lakukan. Kita punya program beasiswa untuk masuk SMP swasta. Kita kerja sama dengan sekolah swasta. Biaya pendidikannya dari APBD Tangsel. Ada 5.000 anak yang dibiayai oleh beasiswa, untuk mereka yang tidak lolos SMP Negeri dari jalur zonasi,” terangnya.

Tak sampai di situ, lanjut Pilar, beasiswa lainnya juga digelontorkan untuk anak-anak yang keluarganya terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), atau tidak mampu.

“Kemarin ada 1.200 anak kita berikan beasiswa yang keluarganya terdata sebagai keluarga tidak mampu. Kita bagikan buku tabungan, kasih bantuan pendidikan. Jadi bukan hanya sekolah gratis, kita juga berikan untuk beli sepatu, baju dan lainnya. Kita ingin bagaimana pendidikan ini gratis dan sesuai standar. Lalu ada juga insentif bagi guru dan kepala sekolah swasta. Lalu kita berikan juga beasiswa untuk para penghafal Alquran,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo