TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Dibujuk Kaesang Untuk Kampanye, Jokowi Masih Tahan Rayuan

Laporan: AY
Selasa, 30 Januari 2024 | 09:01 WIB
Presiden Jokowi bersama Kaesang saat main sepakbola di Yogya. Foto : Setpres
Presiden Jokowi bersama Kaesang saat main sepakbola di Yogya. Foto : Setpres

JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, bolak balik mengajak Presiden Jokowi, yang merupakan ayahnya, untuk ikut kampanye. Namun, Jokowi tetap bergeming. Meski yang ngajak anak bungsunya, Jokowi masih tahan rayuan.
Adanya rayuan ini disampaikan langsung Jokowi. Kata Kepala Negara, bukan sekali dua kali, Kaesang ngajak kampanye, tapi sangat sering. “Saya sudah bolak balik (diajak kampanye),” ucap Jokowi, di Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024).
Namun, Jokowi tak pernah mengiyakan ajakan Kaesang. Jokowi lalu mengulas pernyataannya mengenai Presiden dan Menteri boleh kampanye. Dalam pernyataan itu, Jokowi hanya ingin menegaskan bahwa Presiden boleh kampanye. Bukan berarti dirinya akan berkampanye.
“Sekali lagi, saya menyampaikan ketentuan Undang-Undang saja, Undang-Undang Pemilu saja, (kok) sudah ramai ya," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi pernah menjelaskan ketentuan dalam di UU Nomor 7 tahun 2017 Pemilu. Dalam Pasal 299 UU Pemilu dijelaskan, Presiden diperbolehkan kampanye.

Berdasarkan ketentuan ini, Kaesang pun mengaku sudah mengajak Jokowi untuk bareng-bareng mengkampanyekan Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Gibran merupakan kakak kandung Kaesang.
Lalu, kapan akan mengkampanyekan Gibran? Jokowi tak memberi jawaban pasti. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini malah kembali ke pernyataannya, bahwa dalam UU Pemilu, Presiden boleh kampanye.

"Wong ada pertanyaan (apakah boleh Presiden kampanye), ya kan? Saya menyampaikan ketentuan Undang-Undang saja sudah ramai," tandas Jokowi.
Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, menjelaskan hingga kini Jokowi tidak berkampanye. Kunjungan Jokowi ke beberapa daerah bukan untuk kampanye, melainkan menjalankan tugas negara sebagai Kepala Negara. 

Ada beberapa kegiatan beliau terkait dengan pengecekan harga bahan-bahan pokok dan kemudian juga beberapa kegiatan terkait dengan bansos, bantuan sosial yang memang dilakukan Presiden di beberapa daerah," terang Ari.

Selain itu, Jokowi juga memastikan program lainnya berjalan. Seperti BPJS Kesehatan hingga Kartu Indonesia Pintar (KIP). "Tentu itu adalah satu program yang sudah dimiliki sejak tahun 2014 dan kita pastikan itu betul-betul berjalan di lapangan," tambah Ari.
Ari juga menepis anggapan bahwa kunjungan Jokowi yang intens ke Jawa Tengah berkaitan dengan agenda pemenangan Prabowo-Gibran di kandang banteng tersebut. Ari memastikan, kunjungan Jokowi ke Jawa Tengah sama dengan kunjungan ke provinsi lain, yakni demi memastikan program pemerintah berjalan.
"Ini sesuatu yang juga sama kegiatan yang sudah dilakukan Presiden di berbagai tempat sama beliau. Untuk memastikan kebutuhan pokok rakyat tersedia, memastikan program-program pemerintah berjalan, termasuk program prioritas yang terkait masyarakat dan memang wilayah yang belum dikunjungi dikunjungi lagi supaya memastikan itu berjalan," sambungnya.
Sementara, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, berpandangan bahwa Jokowi tengah mencermati dinamika politik yang ada. Karena itu, Jokowi masih berhati-hati untuk turun gunung mengajak masyarakat mencoblos Capres-Cawapres pilihannya.

Mungkin maksudnya sedang melihat kondisi dan respons publik, lawan politik Jokowi bagaimana kalau kampanye atau tidak. Jadi, Jokowi masih melihat peta politik di lapangan terkait dengan persoalan kampanye atau tidak," ucap Ujang, saat dihubungi Rakyat Merdeka, Senin (29/1/2024).

Menurut Ujang, bukan cuma Kaesang yang mengajak Jokowi kampanye. Tim sukses paslon 02 juga sering mengajak Jokowi untuk kampanye. Namun, Jokowi masih memperhitungkan dampak yang terjadi sebelum mengambil keputusan.
"Belum tergoda atau terayu untuk kampanye secara jelas mendukung pasangan calon 02. Jokowi masih pikir-pikir. Masih memperhitungkan kondisi politik di lapangan dan melihat kebatinan publik dan lawan politik. Itu yang sedang dijaga Jokowi," papar Ujang.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan, memandang hal yang sama. Menurutnya, Jokowi tengah berpikir ulang untuk melakukan kampanye langsung terhadap Capres-Cawapres atau parpol tertentu.
"Meskipun secara regulasi dimungkinkan keterlibatan Presiden dalam kampanye, akan melahirkan kontroversi. Itu sebabnya, Presiden kayaknya berhati-hati," ucap Kacung.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo